Pengelasan tak sejenis antara nikel dengan tembaga sudah diterapkan pada komponen kendaraan listrik terkhusus pada busbar. Fiber laser yang merupakan teknologi dari laser welding sangat cocok untuk penyambungan logam tak sejenis berdasarkan berbagai aspek heat input yang rendah, distorsi rendah, dan kepadatan energi yang lebih tinggi. Daya dan frekuensi merupakan parameter yang berkontribusi terhadap kekuatan tarik dan kekerasan pada sambungan las. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh daya dan frekuensi terhadap sifat fisik dan mekanik sambungan  fiber laser welding logam tak sejenis nikel dan tembaga. Proses pengelasan dilakukan dengan variasi daya 420 watt, 450 watt, dan 480 watt, sementara variasi frekuensi 1000 Hz, 1020 Hz, 1040 Hz. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kekuatan tarik-geser pada sambungan meningkat seiring dengan peningkatan variasi daya yang digunakan. Daya 480 watt memiliki nilai tertinggi untuk USS (ultimate shear strength) sebesar 64,22 MPa. Kekuatan tarik-geser menurun seiring dengan peningkatan frekuensi yang digunakan. Spesimen frekuensi 1000 Hz memiliki USS tertinggi mencapai 64,22 MPa. Kekerasan sambungan las meningkat seiring dengan penurunan variasi daya. Daya 420 watt memiliki nilai kekerasan rata tertinggi 206,26 HV. Akan tetapi, kekerasan samabungan las meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi yang digunakan. Frekuensi 1040 Hz memiliki kekerasan rata rata 206,27 Hv. Struktur mikro pada daerah HAZ mengalami penghalusan butir, sementara pada daerah fusion zone terjadi peleburan antara nikel dan tembaga.