Perkembangan teknologi sangat berperan dalam menyebarkan gelombang korea atau Hallyu ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini ditandai dengan semakin populernya drama Korea terutama di kalangan remaja. Namun, beberapa tayangan drama Korea seringkali menampilkan adegan seksual yang tidak cocok dengan remaja. Dikhawatirkan remaja akan meniru perilaku tersebut. Penelitian ini menggunakan teori S-O-R (Stimulus, Organism, Response) yang berpendapat bahwa suatu stimulus (dapat berupa pesan verbal dan non-verbal atau simbol) akan merangsang komunikan dengan cara tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan drama Korea genre romantis “It’s Okay to Not Be Okay” terhadap perilaku seks remaja pertengahan dan akhir Wanita pada followers @kdrama_menfess.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan metode regresi ordinal, penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling dari 350.034 populasi followers @kdrama_menfess di Twitter.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS, diketahui bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y secara positif. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien yang didapat bersifat positif, yakni ?=2,036, sehingga H_0 diterima dan H_i ditolak. Adapun besaran pengaruhnya adalah 15,7% yang didapat dari nilai pseudo R^2. Dengan rasio peluang kemungkinan remaja yang terpapar drama Korea “It’s Okay to Not Be Okay” akan cenderung melakukan perilaku seks sebesar 7,66 kali dibandingkan remaja yang tidak terpapar drama “It’s Okay to Not Be Okay”.

Keyword: Drama Korea, Perilaku Seksual, Remaja, Terpaan Media