Penelitian ini dilatarbelakangi oleh media pembelajaran yang kurang dipahami siswa dan guru yang kesulitan memberi contoh bermain peran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) unsur-unsur intrinsik; (2) kritik sosial; (3) nilai pendidikan; dan (4) relevansi hasil analisis naskah drama Nyai Ontosoroh sebagai materi ajar apresiasi drama di SMA. Teknik pengumpulan data yaitu analisis dokumen dan wawancara. Dokumen naskah drama Nyai Ontosoroh dan informan sebagai sumber data. Teknik pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Uji validitas menggunakan triangulasi teori dan sumber data. Hasil penelitian dikemukakan sebagai berikut. Pertama, terdapat tujuh unsur intrinsik yaitu: (1) tema, yaitu perjuangan wanita memperoleh kebebasan dan melindungi anaknya; (2) penokohan, yaitu tokoh sentral, utama, dan pembantu; (3) setting, yaitu setting tempat, waktu dan ruang; (4) alur, yaitu alur maju; (5) dialog yang komunikatif; (6) amanat, yaitu tidak boleh bersikap diskriminatif; (7) petunjuk teknis menggunakan tanda kurung dan terpisah dari dialog. Unsur tersebut saling berkaitan sehingga membentuk jalinan cerita yang padu. Kedua, lima jenis kritik sosial meliputi kritik kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, pelanggaran norma masyarakat, masalah lingkungan hidup. Kritik kejahatan dominan karena sesuai tema naskah drama ini. Ketiga, empat jenis nilai pendidikan, yaitu agama, moral, sosial, budaya. Nilai moral dominan karena banyak ditunjukkan perilaku baik dan buruk dari tokoh. Keempat, hasil analisis naskah drama ini relevan sebagai materi ajar apresiasi drama di SMA karena menggunakan bahasa yang baik, sesuai dengan psikologi siswa umur 17-18 tahun, sesuai dengan lingkungan sosial siswa, merepresentasikan perkembangan sastra di Indonesia, sesuai dengan KD 3.18 dan 4.18 melalui metode pembelajaran discovery learning.
    
Kata kunci: unsur intrinsik, kritik sosial, nilai pendidikan, materi ajar, naskah drama