Alergi merupakan suatu reaksi hipersensitivitas yang diawali oleh mekanisme imunologis, yaitu akibat induksi oleh IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu yang berikatan dengan sel mast. Penyakit ringan seperti alergi dapat diobati dengan menggunakan obat-obat golongan OTC (Over-the Counter) atau sering dikenal dengan obat tanpa resep yang dapat dibeli di apotek. Apoteker yang bekerja di apotek mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan pelayanan minor ailments dan petunjuk kepada masyarakat yang membeli obat tanpa resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan alergi dan persentase capaian praktek pelayanan pengobatan alergi oleh apoteker di apotek Kota Surakarta serta mengetahui apakah demografi responden dan karakteristik apotek berhubungan terhadap pelayanan apoteker dalam memberikan manajemen pengobatan alergi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan desain penelitian cross-sectional pada 127 apoteker yang bekerja di apotek Kota Surakarta. Analisis data dengan Microsoft excel digunakan untuk mendeskripsikan data distribusi dan karakteristik apoteker dan apotek. Analisis data dengan SPSS Version 26 menggunakan uji Chi Square untuk mengidentifikasi hubungan demografi responden dan karakteristik apotek terhadap pelayanan apoteker dalam memberikan manajemen pengobatan alergi di apotek.

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa apoteker di apotek Kota Surakarta mayoritas (n= 101/127, 80%) telah memberikan obat-obatan antihistamin seperti cetirizine, loratadine, dan desloratadine dalam menangani kasus alergi di apotek, sebagian besar (n=106/127, 83,95%) apoteker telah melakukan praktek pelayanan pengobatan alergi di apotek serta tidak ada hubungan yang signifikan antara demografi responden dan karakteristik apotek terhadap pelayanan apoteker dalam memberikan manajemen pengobatan alergi di apotek Kota Surakarta