Perancangan motif batik ini dilatarbelakangi oleh upaya yang dilakukan untuk membuat batik Tenun Gedhog terus berkembang di masa modern. Upaya tersebut dilakukan dengan perancangan desain motif yang memiliki kebaruan visual. Tujuan perancangan ini adalah mengembangkan desain motif batik Tenun Gedhog yang berfokus pada pengolahan dan penggayaan visual motif dengan sumber ide Belimbing Tasikmadu. Metode yang dipakai dalam perancangan desain ini adalah metode desain Bram Palgunadi. Metode desain ini melewati Tiga proses pokok meliputi proses eksplorasi, proses ekstrasi, dan titik terminasi. Tiga tahapan proses desain tersebut kemudian diuraikan dalam Empat langkah operasional, yaitu: (1) proses analisis desain dan penetapan target perencanaan, (2) proses analisis aspek desain penyusunan konsep desain. (3) proses penjelasan konsep dan visualisasi desain, dan (4) proses tes produk. Hasilnya Delapan desain motif digital dan Dua diantaranya diproduksi diatas kain Tenun Gedhog dengan teknik batik tulis. Pengaplikasian perancangan diarahkan untuk outer pria dengan usia dewasa. Desain outer yang dibuat antara lain Kimono, Jas, dan Rompi.