Penulis Utama | : | Adinda Tri Puji Maheswari |
NIM / NIP | : | K8419002 |
Adanya media sosial Instagram membuat masyarakat merasakan kebebasan, yang artinya individu mampu menciptakan identitas diri tanpa kejelasan, status, hubungan sosial, yang bukan merupakan bagian dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan membangun komunikasi dan menciptakan relasi pertemanan di dunia maya. Penelitian ini menggunakan teori hiperealitas dari Jean Baudrillard untuk menganalisis temuan hasil dan pembahasan dalam riset ini. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk menggali lebih dalam pengalaman subjek dalam menggambarkan suatu representasi hiperealitas di media Instagram. Teknik pengambilan informan yakni dengan purposive sampling dengan kategorisasi pengguna Instagram. Informan penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Sebelas Maret dengan rentang usia 18 – 24 tahun, aktif menggunakan sosial media Instagram, memiliki jumlah pengikut <1000>1000 untuk kategori micro influencer, nano influencer, mahasiswa aktif organisasi, dan mahasiswa pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk hiperealitas media sosial Instagram dalam merepresentasikan dan memaknai relasi sosial pertemanan generasi Z. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, representasi simbol dan konten Instagram yang bersifat hiperealitas mendatangkan dampak positif untuk memperluas relasi pertemanan, membangun personal branding maupun aktualisasi diri, namun juga dampak negatif yang muncul berupa fomo, flexing, maupun kaitannya dengan validasi antar teman yang direpresentasikan melalui Instagram.