Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang penyebab tindak pidana penganiayaan antar suporter sepak bola dan bagaimana upaya pencegahan dari tindak pidana penganiayaan antar suporter sepak bola di wilayah Kabupaten Sleman. Masyarakat di Indonesia memiliki antusiasme yang tinggi terhadap sepak bola. Beberapa dari bagian masyarakat di Indonesia menjadikan dirinya  sebagai suporter klub sepak bola. Persaingan yang tinggi serta adanya rivalitas dari beberapa kelompok suporter sepak bola membuat adanya konflik. Konflik inilah biasanya diselesaikan dengan penganiayaan untuk menunjukkan eksistensi dari suatu kelompok kepada yang lain. Penelitian ini menggunakan metode empiris yaitu penelitian hukum yang menggunakan data primer dan data sekunder. Sifat dari penelitian ini yaitu deskriptif. Tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh suporter sepak dilakukan bukan tanpa sebab. Beberapa faktor dapat mempengaruhi di dalam diri atau luar diri dari pelaku. Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta adalah dua wilayah yang memiliki basis suporter besar. Keduanya mempunyai hubungan yang tidak baik sehingga kerap kali terjadi konflik antar kelompok suporter sepak bola. Elemen-elemen yang dimiliki oleh suporter sepak bola ini memasuki dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai upaya seperti upaya pre-emtif, preventif, dan represif dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya tindak pidana penganiayaan antar suporter sepak bola. Pada penelitian ini aparat penegak  hukum yang dimaksud yaitu Polresta Sleman.