×
Kopi Kare atau disebut juga dengan kopi Wilis diolah dan diambil dari perkebunan kopi yang hanya tumbuh di lereng Gunung Wilis memiliki keunikan sehingga memiliki rasa yang berbeda dari jenis kopi lain yang ada di Indonesia. Semua kopi yang dijual tersebut ditanam dan diolah sendiri oleh anggota kelompok tani setempat, yaitu Mugi Lestari. Kopi Kare dilakukan proses pencampuran (blending) untuk mendapatkan keunggulan dari jenis kopi kare yang dicampur. Metode seduhan pada kopi blending menggunakan metode V60 atau penyeduhan dengan melalui tahap ekstraksi. Olahan V60 banyak digemari konsumen dikarenakan pour over V60 merupakan salah satu alat menyeduh kopi secara manual (manual brew) tanpa menggunakan mesin. Proses produksi ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan kopi campuran, hasil uji organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, dan overall, mengetahui kandungan kimia meliputi kadar air, kadar abu, dan aktivitas antioksidan, dari formulasi terbaik. Berdasarkan hasil uji organoleptic dengan 6 formula yang meliputi kopi robusta : arabika = 100%, 100%, 80% : 20%, 60% : 40%, 20% : 80%, 40% : 60%, didapatkan hasil terbaik yaitu formulasi kopi campuran dengan perbandingan 60% Robusta : 40% Arabika. Berdasarkan hasil analisis kimia dengan formulasi terpilih diperoleh hasil kadar air sebesar 6,3%, kadar abu 0,43%, keasaman/pH 5,77 dan aktivitas antioksidan 87,87%. Hasil analisis ekonomi mendapatkan kapasitas produksi kopi campuran 500 cup/bulan dengan harga pokok penjualan Rp. 21.008/cup, harga jual Rp. 27.000/cup dan diperoleh laba bersih Rp. 2.990.425/bulan, Break Event Point (BEP) 345 cup/bulan, Return On Investment (ROI) setelah pajak 0,015%, B/C Ratio 1,285 sehingga usaha ini layak dijalankan karena nilai B/C Ratio lebih dari satu