×
Nisa Palupi. K2519070. Pembimbing I: Prof. Dr. Muhammad Akhyar, M.Pd. Pembimbing II: Valiant Lukad Perdana Sutrisno, S.Pd., M.Pd. KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN TEACHING FACTORY PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK WARGA SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Memperoleh gambaran tentang prosedur pelaksanaan keefektifan pelaksanaan teaching factory pada kompetensi keahlian teknik pemesinan di SMK Warga Surakarta selama ini; (2) Memperoleh gambaran sejauhmana keefektifan pelaksanaan teaching factory pada kompetensi keahlian teknik pemesinan di SMK Warga Surakarta selama ini.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan model evaluasi CIPP yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan teaching factory. Desain penelitian yang dipilih adalah deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Sumber data penelitian ini meliputi informan yaitu pimpinan, manajemen sekolah, PIC TEFA dan responden yaitu siswa-siswa. Teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara, dan angket. Validitas data yang digunakan untuk data kualitatif menggunakan triangulasi metode. Sedangkan untuk data kuantitatif validitas instrumennya menggunakan validitas isi (expert judgement). Analisis data untuk data kualitatif menggunakan teknik analisis data menurut Miles & Huberman sedangkan untuk analisis data kuantitatifnya menggunakan kriteria penilaian Saifudin Azwar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Context; Pelaksanaan teaching factory mampu mewujudkan visi dan misi sekolah. Kondisi sekolah mendukung dalam teknologi dan kurikulum. Input; Sekolah telah menyediakan peralatan, ruang bengkel, dan tenaga pengajar yang memadai. Pencatatan harian tersedia, namun guru masih mengalami kesulitan untuk menangani secara penuh dalam penerimaan barang. Struktur organisasi sudah tersedia, namun pelaksanaan jobdesk belum berjalan maksimal. Process; Praktik dilakukan berbasis corporate culture, namun siswa belum melakukan semua tahapan dalam teaching factory. MRC belum termanajemen dan belum terjadwal. Promosi belum dilakukan secara maksimal oleh pihak sekolah. Praktik dilakukukan secara team work antara guru dan siswa dengan bahan baku proses produksi. Guru menyelesaikan pekerjaan produksi dari pelanggan yang belum terselesaikan oleh siswa. Product; Pelaksanaaan teaching factory mampu meningkatkan kompetensi siswa. Produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar dan digunakan untuk kebutuhan internal sekolah. Berdasarkan analisis data menunjukkan keefektifan pelaksanaaan teaching factory di SMK Warga Surakarta telah memenuhi indikator teaching factory level 4 efficiency.