Penelitian ini membahas mengenai pengembangan model Location-Routing-Inventory (LRI) pada cold chain logistic dengan mempertimbangkan tiga kebijakan emisi karbon, yaitu kebijakan carbon cap & trade, carbon cap, dan carbon tax. Model yang dikembangkan bertujuan untuk meminimasi total biaya yang terlibat dalam pembelian bahan baku, pengiriman bahan baku menuju pemanufaktur, pengiriman produk menuju distribution center, penyimpanan produk di distribution center, dan distribusi produk menuju retailer. Model akan membantu pengambilan keputusan terkait pemilihan supplier, penentuan jumlah pembelian bahan baku, pemilihan lokasi distribution center, penentuan jumlah persediaan produk yang disimpan di distribution center terpilih, penentuan kendaraan serta rute distribusi produk menuju retailer. Pencarian solusi optimal menggunakan software LINGO.18.0 yang terbagi menjadi dua stage. Pencarian solusi optimal stage pertama bertujuan untuk menentukan supplier terpilih, jumlah pembelian bahan baku, pemilihan lokasi distribution center, dan jumlah persediaan produk yang disimpan di distribution center. Sementara itu, stage kedua bertujuan untuk mencari rute optimal distribusi produk dari distribution center menuju retailer. Analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap model yang dikembangkan menunjukkan bahwa fungsi tujuan total biaya sensitif terhadap perubahan parameter permintaan produk, harga bahan baku, dan harga kredit karbon. Sementara itu, variabel keputusan pemilihan supplier tidak sensitif terhadap perubahan parameter permintaan produk, harga bahan baku, harga kredit karbon, batas emisi karbon, dan tarif pajak karbon. Sedangkan variabel keputusan jumlah pembelian bahan baku sensitif terhadap perubahan parameter permintaan produk, harga bahan baku, harga kredit karbon, dan tarif pajak karbon, namun tidak sensitif terhadap perubahan parameter batas emisi karbon. Variabel keputusan pemilihan lokasi distribution center tidak sensitif terhadap perubahan parameter permintaan produk, harga bahan baku, harga kredit karbon, batas emisi karbon, dan tarif pajak karbon. Variabel keputusan jumlah persediaan produk di distribution center sensitif terhadap perubahan parameter permintaan produk, terhadap perubahan harga bahan baku pada kebijakan carbon cap dan carbon tax, terhadap perubahan parameter batas emisi karbon serta tarif pajak karbon, namun tidak sensitif terhadap perubahan parameter harga kredit karbon dan harga bahan baku pada kebijakan carbon cap & trade. Sementara itu, variabel keputusan pemilihan kendaraan distribusi dan rute distribusi produk menuju retailer sensitif terhadap perubahan parameter permintaan produk, namun tidak sensitif terhadap perubahan parameter harga bahan baku, harga kredit karbon, batas emisi karbon, dan tarif pajak karbon.