×
Kota Surakarta merupakan salah satu kota produsen batik di Indonesia. Salah satu destinasi wisata yang merupakan penghasil batik di kota ini adalah Kampoeng Batik Laweyan. Sebagian besar industri batik di Kampoeng Batik Laweyan merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan proses produksi yang masih menggunakan peralatan tradiosional. Munculnya pandemi Covid-19 pada 2020 memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM di Kampoeng Batik Laweyan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adopsi teknologi dalam pemasaran dan penjualan terhadap pemulihan kinerja keuangan UMKM pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini juga menggunakan variabel modal, pengalaman usaha, jumlah tenaga kerja, dan lokasi usaha sebagai variabel kontrol dalam melihat pemulihan kinerja keuangan UMKM. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis regresi linear berganda dengan data cross section dengan alat bantu Eviews 10. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari pelaku UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan UMKM batik belum sepenuhnya pulih sejak terjadinya pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil uji hipotesis didapatkan bahwa adopsi teknologi, pengalaman usaha, dan jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemulihan kinerja keuangan UMKM batik, sedangkan modal berpengaruh negatif signifikan dan lokasi usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap pemulihan kinerja keuangan UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan.