Desa Trangsan yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu desa industri penghasil kerajinan rotan yang berstandar ekspor di Indonesia. Saat ini, kegiatan industri dan wisata kerajinan rotan di Desa Trangsan masih terkendala oleh ketidakpastian ketersediaan rotan bahan baku, belum adanya wadah pengembangan mutu dan pemasaran UMKM rotan, dan belum ada wadah untuk kegiatan wisata edukasi rotan. Sebagai solusi dari kondisi tersebut, diperlukan fasilitas industri berupa rumah produksi bersama (factory sharing) dengan kegiatan kunjungan pabrik (factory visit). Unsur kebersamaan (sharing) dalam factory sharing ada dalam hal pengadaan, pengolahan, dan pengendalian harga rotan bahan baku, serta pengembangan pemasaran produk yang sama yaitu kerajinan rotan. Kunjungan pabrik (factory visit) pada factory sharing kerajinan rotan di Desa Trangsan diaplikasikan ke dalam konsep tapak, zonasi, peruangan dan sirkulasi, serta konsep tata massa dan tampilan. Konsep factory visit menciptakan keselarasan, kenyamanan, dan keamanan bagi pengguna (pelaku produksi, pengelola, dan pengunjung) terkait dualitas fungsi bangunan rumah produksi bersama kerajinan rotan yaitu sebagai fasilitas industri dan juga fasilitas wisata edukatif. Pengunjung dapat melihat dan merasakan secara langsung suasana industri kerajinan rotan melalui rangkaian kegiatan yang telah direncanakan sang pengelola (pengurus koperasi desa), dengan kegiatan utamanya adalah memasuki area produksi yang umumnya bersifat tertutup.