×
Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah merupakan sentra pertanaman bawang merah terbesar di Indonesia dengan penggunaan pestisida yang melebihi ambang batas. Salah satu pestisida yang digunakan yaitu pestisida dengan kandungan bahan aktif klorpirifos. Hasil analisis menunjukkan kadar residu pestisida di Kecamatan Bulakamba, Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Wanasari berada pada kisaran 1,9212 ppm hingga 7,4693 ppm yang berarti telah melebihi ambang batas (BMR = 0,1 mg/kg) sehingga perlu dilakukan remediasi melalui pemanfaatan teknologi bioremediasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bioremediasi tanah tercemar pestisida klorpirifos menggunakan tanaman biduri (calotropis gigantea) dalam kombinasinya dengan bakteri dan biochar. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan faktorial dengan rancangan dasar RAL (Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri dari 2 faktor yaitu Agen Bioremediasi (A): Kontrol/Tanpa Agen Bioremediasi (A0), Atlantibacter hermannii (A1), konsorsium bakteri (A2) dan Biochar Tempurung Kelapa (B): tanpa Biochar (B0), dengan Biochar (B1) yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu pestisida pada tanah setelah perlakuan menurun apabila dibandingkan perlakuan tanpa agen bioremediasi. Penurunan kadar pestisida tertinggi ada pada perlakuan Atlantibacter hermannii + biochar (A1B1) yaitu sebesar 3,85 ppm sehingga sisa residu pestisida pada tanah 0,20 ppm (semula 4,05 ppm), 91,87% lebih tinggi dibanding kontrol. Serapan pestisida oleh tanaman biduri paling tinggi pada perlakuan konsorsium bakteri + tanpa biochar (A2B0) dengan serapan sebesar 11,09 ?g, atau 5 x lipat lebih tinggi dibanding kontrol. Bioremediasi tanah tercemar pestisida klorpirifos melalui pemanfaatan tanaman biduri dalam kombinasinya dengan bakteri dan biochar mampu menurunkan kadar residu pestisida dalam tanah sehingga mampu dijadikan alternatif untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan.