×
Kulit merupakan kondisi fisik salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri. Melansir dari data hasil survei yang dilakukan oleh Populix menyatakan bahwa 77% perempuan di Indonesia akan mengeluarkan anggaran untuk membeli skincare sehingga memberikan ide penulis untuk menciptakan produk perawatan kulit yaitu lulur tradisonal yang diberi nama “Loera”. Loera merupapkan modifikasi dari lulur bedda lotong dengan penambahan daun kelor dan kopi. Produksi lulur Loera dimulai dengan pengadaan alat dan bahan, penyangraian beras yang dilakukan hingga menghitam serta mengeluarkan aroma khas, penghalusan sangraian beras menggunakan grinder hingga halus, pengayakan untuk memisahkan serbuk beras yang masih kasar, pencampuran seluruh bahan baku yaitu serbuk beras, serbuk temulawak, kelor, serta kopi dengan perbandingan 3:0,5:1:1, dan tahap terakhir adalah pengemasan menggunakan botol jar yang diisi dengan 100 gr serbuk lulur Loera. Hambatan pada proses produksi Loera tejadi pada penggunaan grinder yang bergantung kepada listrik sehingga pada saat pemadaman listrik penghalusan sangraian beras tidak dapat dilakukan. Strategi pemasaran lulur Loera dilakukan dengan penerapan 7P dan STP. Product, Loera dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin merawat kulitnya. Place, lulur Loera dipasarkan dengan metode online dan offline. Price, lulur Loera dipasarkan dengan harga yang dapat bersaing dan sesuai dengan kemampuan calon konsumen. Promotion, dilakukan secara online melalui media sosial dan offline. People, dalam melakukan pelayanan pihak Loera berusaha untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen. Process, pemasaran Loera dilakukan secara online melalui marketplace dan offline. Physical eviedence, lulur Loera menggunakan kemasan yang bernuansa hijau yang merujuk pada warna daun kelor yang menjadi pembeda dengan produk serupa. Analisis usaha lulur Loera dalam satu kali proses produksi yaitu dengan harga jual Rp 13.000, penerimaan Rp 520.000, keuntungan Rp 169.130, BEP penerimaan Rp 84.473, BEP harga Rp 8.772, BEP unit sebanyak 7 unit, R/C ratio 1,48, dan B/C ratio 0,48, yang artinya bahwa usaha ini menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan sebagai suatu usaha baru.