ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Dinamika Ekonomi Pedagang Oprokan Pakaian Pasar Klewer Masa Krisis Ekonomi di Surakarta Tahun 1997-2004. Penelitian ini bertujuan, pertama untuk menjelaskan sejarah perkembangan pedagang oprokan pakaian Pasar Klewer pasca renovasi pertama tahun 1971. Kedua, mengungkapkan dinamika ekonomi pedagang oprokan pakaian Pasar Klewer selama krisis ekonomi tahun 1997-1998. Ketiga, menjelaskan program pemulihan dari para stakeholder baik pedagang oprokan pakaian dan pemerintah. Kemudian dilanjutkan dengan strategi dan hambatan yang dihadapi oleh pedagang oprokan pakaian dalam upaya pemulihan pasca krisis ekonomi 1998.

Penilitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari lima tahapan, yakni Penentuan topik, Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik sumber (verifikasi), Interpretasi, dan Historiografi. Penilitian ini memanfaatkan sumber sezaman sebagai sumber utama, seperti menggunakan teknik wawancara terhadap pedagang oprokan pakaian Pasar Klewer yang telah berdagang selama periode krisis ekonomi 1998 dan konsumen pakaian Pasar Klewer. Selain itu, penelitian ini menggunakan sumber pemberitaan seperti surat kabar. Diantaranya Solopos, Bernas, dan Harian Ekonomi Neraca. Penilitian ini memakai arsip peraturan perundang-undangan, seperti Peraturan Daerah (PERDA) Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Tahun 1993-2013.

Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa keberadaan pedagang oprokan telah lama berkembang dari sejak Pasar Klewer ini terbentuk. Setelah dilakukan renovasi pertama tahun 1971, pasar ini berkembang semakin pesat, ditandai dengan banyak munculnya pedagang oprokan yang mulai berdagang memenuhi kawasan pasar. Pasar Klewer menjadi tempat sentra sandang terbesar di Kota Solo. Hal ini mengakibatkan banyaknya pedagang oprokan yang memperjualbelikan barang tersebut karena peluang ekonomi yang besar. Kedua, krisis ekonomi 1998 yang terjadi di Indonesia memberikan dampak di berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, dan politik. Kota Surakarta terkena dampak dari krisis tersebut dalam aspek ekonomi, hingga berakhir adanya tragedi kerusuhan Mei 1998. Peristiwa tersebut mempengaruhi kehidupan ekonomi berbagai pelaku ekonomi, terutama pedagang oprokan pakaian Pasar Klewer. Hal ini dikarenakan aktivitas perdagangan mengalami kemacetan. Kondisi tersebut mempengaruhi omset, harga barang, dan retribusi. Ketiga, pedagang dan pemerintah mulai mengupayakan strategi pemulihan ekonomi. Diantaranya bentuk strategi stakeholder seperti pembinaan pelatihan, modal, kemitraan, dan pemasaran. Selain itu, bentuk inisiatif pata pedagang oprokan pakaian Pasar Klewer yaitu pengembangan kualitas barang, penetapan keutungan, dan modal. Namun, dalam implementasi mengalami kesulitan, karena adanya hambatan seperti lokasi, modal, iklim/cuaca, dan karakter Status Quo.

Hasil pembahasan dapat disimpulkan pada tahun 1980-an mulai berkembang pedagang oprokan pakaian. Namun, ketika terjadi krisis ekonomi 1998 pedagang oprokan pakaian mengalami kelesuan aktivitas perdagangan, sehingga mempengaruh omset, retribusi akibat kondisi pasar sepi. Strategi pemulihan ekonomi pedagang oprokan pakaian Pasar Klewer telah diusahakan oleh para stakeholder seperti pemerintah dan pedagang oprokan pakaian Pasar Klewer, seperti pembinaan pelatihan, modal, kemitraan, dan pemasaran.