Penulis Utama : Novita Nurussakbana
NIM / NIP : K1319053
×

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) model pembelajaran manakah yang menghasilkan kemampuan komunikasi matematika siswa yang lebih baik antara model Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) atau model Problem Based Learning (PBL); (2) tipe resiliensi matematis siswa manakah yang memiliki kemampuan komunikasi matematika yang lebih baik, antara siswa dengan resiliensi matematis tinggi, sedang, atau rendah; (3) pada masing-masing model, tipe resiliensi matematis manakah yang menghasilkan kemampuan komunikasi matematika siswa yang lebih baik ; dan (4) pada masing-masing tipe resiliensi matematis, model pembelajaran manakah yang menghasilkan kemampuan komunikasi matematika siswa yang lebih baik, antara model TAPPS atau model PBL. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2022/2023, dimana terdiri dari 360 siswa yang terbagi dalam 10 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah 32 siswa kelas X9 sebagai kelas eksperimen 1 dengan model TAPPS dan 30 siswa kelas X8 sebagai kelas eksperimen 2 dengan model PBL. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes. Analisis data yang digunakan uji ANAVA dua jalan sel tak sama, kemudian dilanjutkan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe’. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) model TAPPS menghasilkan kemampuan komunikasi matematika yang lebih baik daripada model PBL; (2) siswa dengan resiliensi matematis tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematika yang lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis sedang maupun rendah, dan siswa dengan resiliensi matematis sedang memiliki kemampuan komunikasi matematika yang lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, baik model TAPPS atau model PBL, siswa dengan resiliensi matematis tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematika yang lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis sedang maupun rendah, dan siswa dengan resiliensi matematis sedang memiliki kemampuan komunikasi matematika yang lebih baik daripada siswa dengan resiliensi matematis rendah; dan (4) pada masing-masing tipe resiliensi matematis siswa, model TAPPS menghasilkan kemampuan komunikasi matematika siswa yang lebih baik daripada model PBL.

×
Penulis Utama : Novita Nurussakbana
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1319053
Tahun : 2023
Judul : EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DITINJAU DARI RESILIENSI MATEMATIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2022/2023
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. KIP - 2023
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Komunikasi matematika, Problem Based Learning, resiliensi matematis, Thinking Aloud Pair Problem Solving.
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd.
2. Riki Andriatna, S.Pd, M.Pd.
Penguji : 1. Sutopo, S.Pd, M.Pd.
2. Dyah Ratri Aryuna, S.Pd, M.Si.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.