Perusahaan kini dituntut untuk tidak hanya berfokus pada profit namun juga tanggung jawab sosialnya dalam bentuk laporan keberlanjutan yang berkualitas. Tuntutan tersebut datang dari para pemangku kepentingannya baik eksternal maupun internal. Tata kelola perusahaan, khususnya dewan komisaris juga berperan penting dalam pengawasan terhadap manajemen perusahaan terkait tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan laporan keberlanjutan yang berkualitas akan menciptakan citra yang positif terhadap perusahaan.  Dengan adanya tuntutan dari para pemangku kepentingannya dan pengawasan dari dewan komisaris akan berdampak pada laporan keberlanjutan yang lebih berkualitas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang akan dilakukan dengan metode regresi linear berganda. Variabel dalam penelitian ini adalah tekanan pemangku kepentingan yang diproksikan dengan industri sensitif lingkungan, industri dekat konsumen, industri berorientasi pemegang saham dan industri berorientasi pekerja serta efektivitas dewan komisaris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri sensitive lingkungan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keberlanjutan, sedangkan industri dekat konsumen, industri berorientasi pemegang saham dan industri berorientasi pekerja tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keberlanjutan.