Peristiwa kebakaran yang terjadi di Pasar Legi, Surakarta menimbulkan banyak kerugian yang dialami oleh hampir seluruh pedagang pasar. Dampak kerugian yang dialami tidak hanya pada materi, namun berdampak juga pada keadaan psikologis pedagang sehingga akan terlihat bagaimana perubahan keadaan psikologis pedagang sebelum, saat, dan setelah peristiwa kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesejahteraan psikologis pada pedagang di Pasar Legi pasca peristiwa kebakaran.

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi fenomenologi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden atau pertisipan dari penelitian ini berjumlah empat orang dengan kriteria merupakan pedagang Pasar Legi, terkena dampak dari kebakaran, dan memiliki kesediaan tanpa paksaan dengan mengisi informed consent, serta empat orang significant others. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah blanko riwayat hidup, wawancara, dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interpretative Phenomenology Analysis (IPA).

Hasil dari penelitian menunjukkan keempat responden SP, H, PW, dan WK telah memiliki kesejahteraan psikologis yang baik, dengan indikator menerima keadaan diri, memiliki hubungan baik dengan orang lain dan mendapat dukungan psikologis, mampu membuat keputusan dan mandiri, mampu beradaptasi dengan lingkungan, memiliki tujuan hidup, dan menyadari potensi diri. Seluruh responden SP, H, PW, dan WK dapat menerima keadaan dirinya setelah peristiwa kebakaran terjadi dan mulai bangkit untuk mencapai kesejahteraan psikologis yang baik dengan berbagai cara, yaitu dengan menambah modal berjualan, menjual kembali barang yang teselamatkan, dan khususnya pada responden H yang mampu memulai usaha baru yang berbeda dari usahanya sebelum terjadi kebakaran di Pasar Legi.

Kata Kunci: kesejahteraan psikologis, pedagang, kebakaran