Pemanfaatan kayu sebagai bahan konstruksi memiliki banyak keuntungan karena material kayu memiliki sifat yang yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang. Material kayu juga memiliki aspek daya tahan atau durabilitas dalam perancangan dan pemeliharaan, dimana elemen yang rusak dapat dengan mudah diganti atau diperbaiki. Salah satu jenis kayu di Indonesia yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan material konstruksi adalah kayu jati. Kayu jati merupakan kayu yang memiliki dimensi yang stabil dan tingkat daya tahan alami yang sangat tinggi. Material kayu akan mengalami deformasi akibat beban berkelanjutan atau yang disebut rangkak, sehingga harus dipertimbangkan saat merencanakannya. Nilai kekuatan desain menyesuaikan faktor reduksi, dimana tergantung pada durasi beban yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai faktor rangkak kayu Jati, mengamati pengaruh beban, waktu, dan faktor lingkungan terhadap faktor rangkak serta menentukan model numerik yang dapat digunakan untuk memprediksi faktor rangkak. Tahap awal penelitian adalah melakukan pengujian kuat lentur kayu Jati untuk menentukan beban pengujian rangkak. Selanjutnya dilakukan pengujian rangkak dengan memberikan beban sebesar 30?ri batas elastisitas kuat lentur kayu Jati yaitu sebesar 29,98 kg. Pengujian rangkak dilakukan selama 45 hari dalam kondisi suhu dan kelembaban udara ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor rangkak kayu Jati adalah sebesar 1,48. Faktor lingkungan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan nilai faktor rangkak, karena suhu dan kelembaban udara cenderung konstan selama pengujian. Selain itu, model numerik Burger dapat digunakan untuk memprediksi nilai faktor rangkak pada kayu Jati.