Pembangunan Gedung Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia seringkali menimbulkan kemacetan akibat adanya mobilisasi kendaraan proyek sehingga menyebabkan keterlambatan proyek yang berpengaruh terhadap biaya dan waktu pelaksanaan. Pembangunan Gedung Pascasarjana UPI masih menggunakan metode konvensional dalam pelaksanaannya sehingga membutuhkan durasi pengerjaan yang lama. Salah satu cara yang dapat menjadi solusi permasalahan diatas adalah dengan penerapan metode modular. Metode modular ditandai dengan adanya proses fabrikasi pada komponen bangunan yang di produksi secara massal dan dapat memenuhi permintaan konsumen yang tinggi dengan cepat. Pada penelitian ini mencoba menerapkan metode modular pada pekerjaan dinding pada Gedung Pascasarjana UPI untuk mengetahui persentase efisiensi biaya dan waktu pekerjaan.

Variabel yang dibandingkan adalah biaya dan waktu pelaksanaan pada metode konvensional dan metode modular. Perbandingan biaya dan waktu dilakukan pada komponen dinding dimana dinding konvensional menggunakan material bata ringan dan dinding modular dengan material beton precast dan panel beton ringan. Dalam analisis dilakukan dengan metode komparatif dan metode Cost Effectiveness Analysis untuk mendapatkan pilihan terbaik.

Dari hasil penelitian total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dinding bata ringan adalah sebesar Rp 4.828.947.392,15, dinding beton precast sebesar Rp 5.694.100.184,48 dan dinding panel beton ringan sebesar Rp 5.396.143.745,06. Durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dinding bata ringan adalah selama 12 bulan, dinding beton precast  selama 5 bulan dan dinding panel beton ringan selama 8 bulan. Dari analisis yang dilakukan, penggunanaan beton precast dan panel beton ringan mengalami inefisiensi biaya sebesar 17,92% dan 11,75% namun mampu mengefisiensikan waktu seecara berutut-turut besar 62,03% dan 34,78%. Berdasarkan Cost Effectiveness Analysis, alternatif material yang menjadi pilihan yang lebih cost effective adalah dinding beton precast.