×
Sayuran merupakan salah satu komoditas holtikultura yang menjadi unsur penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi manusia. Salah satu inovasi pertanian yang dapat digunakan untuk budidaya sayuran adalah sistem hidroponik. Aa818_Hydroponic merupakan usaha mikro yang menjual sayuran hidroponik. Namun masih terdapat kendala pada pemasaran sehingga menyebabkan penurunan penjualan produk sayuran hidroponik UMKM Aa818_Hydroponic. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pemasaran produk sayuran hidroponik di UMKM Aa818_Hydroponic serta mengetahui alternatif dan prioritas strategi yang tepat bagi pemasaran produk sayuran hidroponik UMKM Aa818_Hydroponic. Metode dasar penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitis. Metode pemilihan lokasi secara purposive. Pemilihan key informan dipilih secara purposive. Metode analisis menggunakan Matriks SWOT, dan ANP. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan Aa818_Hydroponic yaitu Harga produk kompetitif (dibandingkan dengan harga sayur hidroponik lain) (S1). Memiliki produk sayuran yang bervariasi (S2). Memiliki promosi gratis ongkir (S3). Memiliki tingkat kesegaran yang tahan lama (S4). Produk sayuran bebas dari pestisida (S5). Faktor internal yang menjadi kelemahan Aa818_Hydroponic yaitu Belum memiliki branding yang kuat (W1). Kemasan kurang menarik (W2). Lokasi kebun tidak strategis (W3). Promosi online belum maksimal(W4). Sumber daya manusia terbatas (W5). Faktor eksternal yang menjadi peluang Aa818_Hydroponic yaitu Adanya dukungan dari pemerintah(O1) Banyak kegiatan expo, bazar dan pameran (O2) Persepsi konsumen baik terhadap sayuran hidroponik (O3) Perubahan gaya hidup sehat (O4) Terciptanya peluang atas perkembangan teknologi bagi pemasaran (O5). Faktor eksternal yang menjadi ancaman Aa818_Hydroponic yaitu Harga produk substitusi (sayuran konvensional) lebih murah (T1). Kemasan pesaing lebih menarik (T2). Pemasaran pesaing lebih efektif baik secara online dan ofline (T3). Serangan hama dan penyakit (T4). Alternatif strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT dan urutan prioritas strategi berdasarkan hasil ANP secara berurutan adalah sebagai berikut (1) Mengikuti kegiatan pameran untuk mempromosikan keunggulan yang ada (0.086801). (2) Meningkatkan promosi dengan memberikan pelayanan dan harga terbaik (0.085791). (3) Memperbaiki dan meningkatkan pemasaran online (0.083826). (4) Mengganti nama merek produk yang lebih menarik (0.070863). (5) Membuat kemasan yang lebih menarik (0.066188). (6) Merekrut karyawan untuk mengoptimalkan peluang yang ada (0.055691). (7) Menjaga kualitas produk untuk mengoptimalkan perubahan gaya hidup sehat (0.050840).