Peningkatan kualitas rumah sakit dilihat dari kepuasan pasien dalam

merasakan layanan yang diberikan. Salah satu pelayanan kesehatan rumah sakit

yang menggambarkan kualitas rumah sakit adalah pelayanan pelayanan ruang rawat

inap serta pembedahan atau operasi. Penelitian ini menghasilkan pengembangan

model alokasi ruang inap dan penjadwalan ruang operasi dengan

mempertimbangkan preferensi pasien terhadap kelas ruang inap dan dokter bedah.

Preferensi pasien diusulkan untuk dipertimbangkan dalam alokasi ruang inap dan

penjadwalan operasi sehingga didapatkan skema yang memuaskan bagi pasien dan

rumah sakit. Mixed Integer Linear Programming (MILP) dengan software LINGO

18.0 digunakan dalam optimasi penjadwalan ruang operasi dan alokasi ruang inap.

Hasil menunjukkan bahwa model yang dikembangkan dapat memberikan solusi

optimum untuk meminimasi biaya operasi yang dikeluarkan rumah sakit dan

memaksimalkan preferensi pasien, yaitu pada iterasi ke-123.386 dalam waktu

komputasi selama 7 detik. Nilai minimum total biaya operasi sebesar USD 10.700

dan total nilai preferensi pasien sebesar 26,8. Analisis sensitivitas yang dilakukan

terhadap model yang dikembangkan menunjukkan bahwa fungsi tujuan total biaya

operasi sensitif terhadap perubahan parameter biaya overtime dan biaya cancel,

namun tidak sensitif terhadap perubahan parameter nilai preferensi pasien terhadap

dokter bedah dan kelas ruang inap serta parameter bobot fungsi. Fungsi tujuan total

nilai preferensi pasien senstif terhadap perubahan parameter nilai preferensi pasien

terhadap dokter bedah dan kelas ruang inap. Namun, tidak sensitif terhadap

perubahan parameter biaya overtime, biaya cancel, dan bobot fungsi. Adapun

variabel keputusan operasi pasien i yang dibatalkan atau cancel (????????), overtime yang

dihabiskan operasi pada ruang operasi j (???????? ), total waktu penyelesaian operasi ????

pada ruang operasi j (????????), dan penjadwalan operasi (???? ) sensitif terhadap ???? ????????????

perubahan parameter biaya overtime, biaya cancel, nilai preferensi pasien terhdap

dokter bedah dan kelas ruang inap serta bobot fungsi. Namun, tidak sensitif pada

variabel keputusan yang lain, yaitu dibukanya ruang operasi (???? ), alokasi ruang inap ????

pada pasien (???? ), dan dokter bedah yang menangani pasien (???? )