×
Usaha peternakan kambing perah menjadi salah satu usaha yang mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan. Usaha kambing perah mempunyai keunggulan seperti modal usaha cepat berputar, tidak membutuhkan lahan yang luas seperti usaha ternak ruminansia besar dan mempunyai harga susu yang tinggi. Kegiatan tugas akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tata laksana pemeliharaan dan analisis usaha peternakan kambing perah. Metode yang digunakan meliputi praktik lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Hasil kegiatan magang menunjukan bahwa kambing perah yang dipelihara yaitu kambing Sapera dan kambing Jawarandu dengan produksi susu rata-rata 0,8 liter/hari. Pemberian pakan mempunyai frekuensi pemberian sebanyak tiga kali sehari dengan pemberian konsentrat lebih banyak dibandingkan hijauan. Model kandang yang digunakan mempunyai model kandang panggung dengan tipe kandang individu dan koloni, serta mempunyai tipe atap gable. Metode perkawinan dilakukan secara alami menggunakan pejantan dan deteksi kebuntingan dilakukan menggunakan metode USG. Kinerja reproduksi di Mitra Karya Farm dalam kategori baik, karena mempunyai nilai kidding interval 7 bulan, PPM 2 bulan, dan days open 2 bulan. Pemerahan diawali dengan melakukan massage pada ambing kemudian proses pemerahan dilakukan secara tradisional, namun diakhir pemerahan tidak dilakukan teat dipping. Penyakit yang menyerang di peternakan meliputi diare, mastitis, hipokalsemia, dan retensi plasenta. Limbah berupa feses dipeternakan diolah menjadi pupuk yang kemudian dijual. Penjualan susu dilakukan secara langsung tanpa perantara. Perhitungan analisis usaha di Mitra Karya Farm mempunyai BEP rupiah sebesar Rp 170.661.128, mempunyai nilai BCR 1,5, payback period 4,1 tahun dan ROI 48,8. Kesimpulan dalam kegiatan magang tugas akhir bahwa tata laksana pemerahan kurang baik, sementara untuk perhitungan analisis usaha dapat dikatakan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan.