Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar kayu manis dunia dinilai masih memiliki memiliki kemampuan berdaya saing dalam perdagangan kayu manis dunia. Nilai dan harga ekspor kayu manis Indonesia cenderung mengalami peningkatan meskipun volume ekspornya menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar dan daya saing ekspor kayu manis Indonesia dalam perdagangan internasional. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Metode analisis yang digunakan meliputi Concentration Ratio (CR4), Herfindahl Index (HI), Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), dan Indeks Spesialisasi Pasar (ISP). Struktur pasar kayu manis dalam perdagangan internasional yaitu pasar persaingan oligopoli dengan tingkat konsentrasi tinggi. Kayu manis Indonesia memiliki daya saing komparatif dan kompetitif dalam pasar dunia, menempati posisi Rising Star di Amerika Serikat, Falling Star di India, Lost Opportunity di Vietnam, dan Retreat di Belanda dan Jerman. Kayu manis Indonesia berada pada tahap kematangan dengan nilai ISP rata-rata 0,90, serta Indonesia cenderung sebagai negara pengekspor. Potensi pengembangan pasar kayu manis Indonesia terbaik yaitu di pasar Amerika Serikat, potensial di pasar India dan Vietnam, serta kurang potensial di pasar Belanda dan Jerman.