Latar Belakang: Nontuberculous mycobacterial pulmonary disease (NTM-PD)
merupakan masalah kesehatan yang penting. Diagnosis NTM-PD sulit ditegakkan
karena mirip dengan tuberkulosis (TB) paru. Identifikasi hingga tingkat spesies
penting dilakukan untuk penegakan diagnosis dan penentuan terapi.
Metode: Merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Isolat
NTM dikumpulkan dari tiga pusat rujukan TB di Jawa dari bulan Januari 2020
hingga Mei 2021. Total sampel sebanyak 94 isolat dan dilakukan uji identifikasi
jenis spesies, kepekaan terhadap antibiotik, pembentukan biofilm, kemampuan
sliding motility dan kemampuan adhesi serta invasi pada sel pneumocyte. Nilai p
dari hasil analisis statistik dianggap signifikan jika p < 0>Hasil: Ditemukan 9 jenis spesies NTM mulai dari yang terbanyak yaitu M.
fortuitum group, M. abscessus, M. intracellulare, M. neoaurum, M. chelonae, M.
gordonae, M. szulgai, M. mucogenicum, dan M. arupense. M. fortuitum group
menunjukkan tingkat kepekaan yang lebih tinggi, mampu membentuk biofilm
lebih kuat (p < 0>dibandingkan M. abscessus. Kemampuan melakukan sliding motility tidak ada
perbedaan bermakna (p = 0,57). Amikacin menunjukkan efektivitas paling tinggi
terhadap M. fortuitum group dan M. abscessus. Antibiotik lain yang masih efektif
adalah moxifloxacin, ciprofloxacin/levofloxacin dan clarithromycin/azithromycin.
Kesimpulan: Jenis spesies terbanyak yang ditemukan di Jawa adalah M.
fortuitum group dan M. abscessus. Amikacin menunjukkan efektivitas paling
tinggi. Moxifloxacin, ciprofloxacin/levofloxacin dan clarithromycin/azithromycin
merupakan alternatif terapi lain. Kemampuan membentuk biofilm berbanding
lurus dengan kemampuan melakukan adhesi dan invasi, namun tidak berbanding
lurus dengan kemampuan melakukan sliding motility.
Kata kunci: Nontuberculous mycobacteria; kepekaan terhadap antibiotik;
biofilm; sliding motility; adhesi; invasi.