United Nation Development Programme (UNDP) pada tahun 2010 menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan di negara-negara berkembang belum mendapatkan kesetaraan yang adil dalam hak-hak sosial, hukum, dan ekonomi. Hasil-hasil pembangunan yang semula ditujukan untuk memberi manfaat menyeluruh kepada masyarakat, pada kenyataannya belum bisa dinikmati secara merata oleh masyarakat. Human Development Report (HDR) pada tahun 2013 menyampaikan bahwa tingkat ketimpangan gender di Indonesia masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia serta menjelaskan pengaruh pembangunan manusia berbasis gender dalam dimensi pengetahuan, kesehatan, serta peran perempuan dalam bidang politik terhadap pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari publikasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dalam bentuk cross-section sebanyak 34 provinsi pada periode tahun 2015-2020. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen, yaitu Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, dan Indeks Pemberdayaan Gender. Pemilihan estimasi model yang mungkin digunakan antara lain adalah Commont Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa Fixed Effect Model (FEM) merupakan model yang sesuai dengan nilai koefisien determinasi sebesar 99,3 persen. Variabel Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Pembangunan Gender  berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.