Aktivasi karbon dari arang tempurung kelapa dengan NaOH (karbon aktif TK) sebagai elektroda karbon tercetak (Screen Printed Carbon Electrode, SPCE) untuk analisi ion Cu (II). Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik dan kinerja elektrokimia karbon aktif sebagai material SPCE dan juga pengaruh ferrocene terhadap SPCE. Karakterisasi karbon aktif TK dilakukan dengan FTIR, XRD, SEM-EDX, SAA, Raman, uji konduktivitas single material. Hasil penelitian menunjukkan karbon aktif TK berkarakteristik amorf berpori memiliki kandungan unsur pada 52,89% C, 19,65% N, dan 23,12% O. Serta adanya gugus C=O, C=C, C-H, C-O, O-H, N-H, dan C-S dan nilai konduktivitas sebesar 25,6418 S/cm. SPCE difabrikasi dengan teknik painting pada cetakan kertas polivinil klorida (PVC) menggunakan tinta karbon aktif (slurry). Tinta dibuat dengan karbon aktif yang ditambahkan asetilen hitam (AB) dan poliviniliden fluorida (PVDF) (7:2:1). Pasta perak (Ag) sebagai elektroda referensi (RE), dan dilapiskan pada setengah elektroda kerja (WE) dan bantu (CE). SPCE dimodifikasi dengan ferrocene 10% menggunakan metode drop casting. SPCE/ferrocene 10% dilakukan uji aplikasi menggunakan cylic voltammetry. Berbagai uji dilakukan yakni limit deteksi, interferensi, pengaruh pH, pengaruh scan rate, reproducibility, dan uji banding SPCE komersial, POTEN© pada larutan analit ion Cu (II). Hasil penelitian memiliki nilai limit deteksi 0,055 mM (R2 = 0,9456) pada range 0,05 - 0,8 mM dengan repeatable coefficient (RC) 0,30613. Uji interferensi menunjukkan densitas arus SPCE/ferrocene 10% memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan SPCE komersial, POTEN©. Ion Cu (II) berhasil dideteksi menggunakan SPCE/ferrocene 10%, sehingga menunjukkan bahwa potensi SPCE/ferrocene 10% agar dikembangkan lebih lanjut untuk sensor elektrokimia.