×
Safira Amalia Sukisno. H0419084. “Jaringan Komunikasi Pakan dan Obat obatan pada Komunitas Pelestari Sapi Karapan di Kabupaten Sampang”. Dibimbing oleh Dr. Dwiningtyas Padmaningrum, S.P., M.Si dan Dr. Suminah, M.Si Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Data pencatatan warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menunjukkan bahwasannya Indonesia memiliki 11.706 warisan karya budaya tak benda. Karapan sapi merupakan salah satu kekayaan warisan budaya yang ada di Indonesia. Kegiatan karapan sapi juga merupakan suatu acara kebanggaan yang dianggap dapat mengangkat harkat dan martabat pelestari dan peserta lomba karapan sapi dikancah nasional. Kegiatan karapan sapi dilakukan sebagai kompetisi tahunan untuk memenangkan piala presiden. Analisis jaringan komunikasi secara tepat akan mempermudah proses penyebaran informasi mengenai pakan dan obat obatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan, mengetahui klik, dan menganalisis struktur jaringan komunikasi pakan dan obat-obatan yang terbentuk diantara pelestari sapi karapan di Kabupaten Sampang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Lokasi penelitian ini berada di Kabupaten Sampang. Metode pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling. Responden penelitian ini adalah 26 pelestari sapi karapan di Kabupaten Sampang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sosiometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya: (1) jaringan komunikasi pakan dan obat-obatan terdapat peran opinion leader, bridge, dan neglectee; (2) klik yang terbentuk dalam jaringan komunikasi pakan adalah 20 klik, sedangkan klik yang terdapat pada jaringan komunikasi obat-obatan adalah 4 klik; (3) pola jaringan komunikasi pakan adalah semua saluran dan pola Y sedangkan pola jaringan komunikasi obat obatan adalah pola Y. Nilai kepadatan (density) dalam jaringan komunikasi pakan sebesar 0,129 lebih tinggi dari jaringan komunikasi obat-obatan sebesar 0,057. Diameter yang terbentuk dalam jaringan komunikasi pakan adalah 6 sedangkan dalam jaringan komunikasi obat-obatan adalah 5 yang artinya jarak terjauh pelestari dalam menghubungi pelestari lain dalam jaringan komunikasi pakan adalah 6 langkah sedangkan dalam jaringan komunikasi obat adalah 5 langkah. Nilai derajat keterhubungan dalam jaringan komunikasi pakan adalah sebesar 89,4persen lebih rendah dibandingkan jaringan komunikasi obat-obatan sebesar 24,9persen menunjukkan penyebaran informasi pakan lebih baik dibandingkan penyebaran informasi mengenai obat-obatan.