DKI Jakarta memiliki kegiatan mobilitas yang tinggi dan sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, pemerintah mulai menerapkan konsep Transit-Oriented Development (TOD) dalam pembangunan kawasan perkotaan. Konsep TOD mendorong kehidupan perkotaan yang berbasiskan pejalan kaki dan angkutan umum sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan. Kawasan yang dikembangkan dengan konsep TOD diantaranya adalah Kawasan TOD Istora Senayan dengan titik transit berupa Stasiun MRT Istora Mandiri dan Senayan. Kawasan ini terletak di pusat kota, menjadi pusat lokasi bisnis, memiliki jenis aktivitas yang beragam dan jenis moda transportasi, serta masuk ke dalam kebijakan revitalisasi jalur pedestrian. Namun pada kondisi eksisitng, penerapan TOD belum sepenuhnya membuat masyarakat beralih menggunaan moda transportasi publik. Padahal tujuan utama dari penerapan TOD adalah mengubah gaya hidup masyarakat yang berbasiskan berjalan kaki. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan prinsip TOD di kawasan TOD Istora Senayan Jakarta sehingga nantinya dapat menjadi evaluasi untuk melakukan pembangunan yang memaksimalkan fungsi dan peran TOD di Kawasan TOD Istora Senayan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis skoring dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa kawasan TOD Istora Senayan telah memiliki nilai kesesuaian sebesar 93% yang artinya telah sesuai dengan prinsip-prinsip dalam penerapan TOD. Nilai sesuai ini memiliki arti bahwa kawasan TOD Istora Senayan telah memenuhi sebagian besar kriteria-kriteria pada prinsip TOD berupa prinsip pembangunan campuran, kepadatan, berjalan kaki, bersepeda, konektivitas kawasan, sistem transit, dan kerapatan sehingga kawasan TOD Istora Senayan memiliki potensi dan peluang yang cukup besar dalam memaksimalkan fungsi dan peran dari konsep TOD.