Butadiena sulfon adalah senyawa dengan rumus kimia C4H6SO2 memiliki peluang berkembang sebagai industri di Indonesia, mengingat sampai saat ini kebutuhan akan butadiena sulfon yang masih dipenuhi dengan cara impor dari luar negeri. Butadiena sulfon digunakan sebagai bahan baku pembuatan sulfolane, bahan sintetis sulfonil eter yang digunakan sebagai aditif cairan hidrolisis, serta dalam pembuatan kosmetik. Kebutuhan spesifik untuk memproduksi satu kg butadiena sulfon 99,2?rupa C4H6 99,5% sebanyak 0,5 kg dan SO2 100% 0,7 kg. Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2025 di Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi butadiena sulfon 36.000 ton/tahun.

Pembuatan butadiena sulfon melalui tahap penyimpanan bahan baku, tahap reaksi, dan tahap pemurnian produk. Bahan baku C4H6 dan SO2 berfase cair dengan tekanan 9,8 atm suhu 90°C kemudian diumpankan ke reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dengan jaket pendingin. Konversi di reaktor sebesar 95% terhadap C4H6. Hasil keluaran reaktor selanjutnya dialirkan ke tahap pemurnian.  Tahap permurnian produk dilakukan dengan memisahkan produk dari C4H6 dan SO2 dan membentuk produk menjadi padatan. Hasil atas flash drum akan diumpankan kembali sebagai umpan reaktor, sedangkan hasil bawah diumpankan ke prilling tower untuk proses pembentukkan padatan.

Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air yang bersumber dari air Laut Jawa dengan kebutuhan sebesar 5,88 m3/jam, unit pengadaan steam sebesar 16.555,62 kg/jam, unit pengadaan udara tekan sebesar 54,368 m3 udara tekan/jam, unit pengadaan listrik sebesar 254,85 kW, serta unit pengadaan bahan bakar berupa Industrial Diesel Oil (IDO) 255,38 L IDO/jam dan High Speed Diesel (HSD) 71 L HSD/jam. Pabrik juga didukung dengan laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, dan air sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah tenaga kerja sebanyak 143 orang yang terdiri atas 64 karyawan shift dan 79 karyawan non-shift.

Hasil analisis ekonomi diperoleh ROROI sebesar 68,49%, PBP selama 1,46 tahun, DCFROR sebesar 25,66%, DPBP selama 1,18 tahun, BEP sebesar 53,46%, dan SDP 41,59%. Berdasarkan analisis ekonomi yang dilakukan, maka pabrik butadiena sulfon ini dinilai layak untuk didirikan.