Keterpurukan kinerja perhotelan imbas ketidakpastian lingkungan efek  pandemi covid-19 menuntut perusahaan perhotelan untuk meninjau kembali praktik bisnis terkini dengan merancang strategi baru dan inovatif. Inovasi diyakini menjadi kunci peningkatan kinerja bisnis, daya saing, keunggulan kompetitif, dan peningkatan pangsa pasar. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan kolaborasi eksternal karena mampu mengidentifikasi peluang baru, mendorong berbagi pengetahuan, pengurangan risiko. Namun dibutuhkan human capital  yang berkualitas sebagai sumber daya strategis pencapaian kinerja efektif dan tinggi.

Berdasarkan pada teori Resource-Based View dan Dynamic Capabilities View penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh individu tipe inovasi (produk, proses, pemasaran, organisasi) dan inovasi terbuka pada kinerja bisnis (peningkatan pendapatan, penurunan biaya, peningkatan daya saing, dan peningkatan pelayanan) serta untuk mengetahui peran moderasi human capital pada hubungan tipe inovasi dan kinerja bisnis. Penelitian ini menggunakan data cross section tahun 2020 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik dengan ukuran sampel sebanyak 1.129 perusahaan perhotelan bintang dan non-bintang seluruh Indonesia. Pengambilan sampel secara purposive sampling dan dianalisis menggunakan regresi logistik biner dengan software STATA17.

            Hasil penelitian menunjukkan inovasi produk berpengaruh signifikan pada peningkatan pendapatan, peningkatan daya saing, dan peningkatan pelayanan, namun tidak memberikan pengaruh signifikan pada penurunan biaya. Inovasi proses terbukti hanya berpengaruh signifikan pada peningkatan pendapatan, inovasi pemasaran terbukti berpengaruh signifikan pada peningkatan pendapatan dan peningkatan daya saing, inovasi organisasi terbukti berpengaruh signifikan pada semua kinerja bisnis, inovasi terbuka tidak memberikan pengaruh signifikan pada semua kinerja bisnis. Sedangkan dimensi kinerja penurunan biaya hanya dipengaruhi oleh tipe inovasi organisasi. Hal ini diduga karena aktivitas inovasi justru membutuhkan waktu dan biaya yang mahal. Human capital terbukti hanya mampu memoderasi hubungan strategi inovasi produk pada penurunan biaya dan peningkatan pelayanan, memoderasi hubungan inovasi organisasi pada peningkatan daya saing, memoderasi hubungan inovasi terbuka pada peningkatan daya saing dan peningkatan pelayanan. Perusahaan perlu mempertimbangkan tipe inovasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan serta sumber daya human capital sebagai pendukung pencapaian kinerja yang efektif dan unggul.