Pelat setrip adalah material baja yang dibentuk menjadi potongan memanjang dengan penampang persegi panjang. Geometri penampang persegi panjang yang dipasang pada posisi vertikal terhadap arah melintangnya memiliki momen inersia yang lebih besar dibandingkan penampang berbentuk lingkaran dengan luas yang sama. Momen inersia penampang yang lebih besar menghasilkan kekakuan elemen struktur yang lebih tinggi. Penelitian ini mempelajari pengaruh pelat setrip polos sebagai tulangan tarik longitudinal balok beton bertulang terhadap kinerja lenturnya.

Baja yang digunakan sebagai tulangan tarik longitudinal adalah baja tulangan ulir berdiameter 13 mm dan baja pelat setrip polos 4 mm × 30 mm. Baja pelat setrip polos dipasang dalam posisi vertikal terhadap sumbu melintang. Balok yang diamati memiliki penampang yang berukuran 150 mm × 200 mm dengan panjang bentang bersih 2.100 mm. Masing-masing balok diuji dengan third-point loading test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa balok beton bertulang dengan baja tulangan ulir memiliki kapasitas lentur sebesar 19,71 kNm. Balok beton bertulang dengan tulangan baja pelat setrip polos mempunyai kapasitas momen yang lebih kecil, yaitu 12,27 kNm. Walaupun demikian, benda uji dengan baja tulangan ulir memiliki indeks kapasitas yang lebih kecil dibandingkan balok dengan baja pelat setrip. Saat beban maksimum tercapai, balok beton dengan baja tulangan ulir mengalami lendutan sebesar 43,82 mm. Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan balok dengan tulangan baja pelat setrip yang melendut hingga 50,41 mm. Kedua variasi balok memiliki pola retak serupa, didominasi oleh retak lentur pada sepertiga tengah bentang lalu berkembang menjadi retak diagonal setelah mencapai sisi tekan.