Penulis Utama : Jayanti Brillia Setyaningrum
NIM / NIP : D0319040
×

Perkembangan pariwisata menjadikan pariwisata sebagai bidang strategis dalam meningkatkan perekonomian. Perkembangan pariwisata juga memberikan perubahan pada pola wisata masyarakat dari buying product menjadi buying experience. Kota Surakarta menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata kreatif. Salah satunya adalah kerajinan batik yang terletak di Kampung Wisata Batik Kauman. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi pengembangan pariwisata kreatif di Kampung Wisata Batik Kauman, dimensi pendukung dan penghambat serta dampak yang ditimbulkan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan eksplorasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap pengurus Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, tokoh masyarakat, pengusaha dan wisatawan sebagai data primer serta observasi, dokumentasi dan artikel terkait sebagai data sekunder. Data dianalisis menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan serta analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata kreatif di Kampung Wisata Batik Kauman menggunakan strategi Community Based Tourism dengan memperhatikan kriteria pengembangan pariwisata. Dimensi pendukung meliputi atraksi wisata budaya, dukungan masyarakat, wisatawan serta pemerintah dan lembaga terkait. Dimensi penghambat seperti kesetiaan masyarakat, daya dukung lahan dan kurangannya SDM berkompeten. Dampak yang dihasilkan meliputi dampak sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan. Dengan analisis teori strukturasi ditemukan agen yaitu Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, Pemerintah Kota Surakarta, Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Masyarakat Ekonomi Syariah yang aktif memberikan sosialisasi, pendampingan serta pelatihan tekait strategi pengembangan pariwisata kreatif pada masyarakat Kauman. Selain itu, terdapat dimensi struktural dalam pengembangan pariwisata kreatif di Kampung Wisata Batik Kauman. Dominasi berupa kekuasaan terhadap pengembangan pariwisata di Kampung Wisata Batik Kauman. Legitimasi berupa aturan sosial dimana pengelolaan destinasi wisata dilakukan oleh masyarakat Kauman. Signifikansi berupa perubahan image Kampung Kauman yang awalnya sebagai kawasan sentra batik, kini menjadi Kampung Wisata Batik Kauman. Dengan analisis SWOT ditemukan beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan pariwisata kreatif di Kampung Wisata Batik Kauman. Strategi SO: memaksimalkan potensi dan meningkatkan promosi. Strategi ST: melakukan studi banding dan promosi ke pihak luar. Strategi WO: meningkatkan kesadaran pariwisata, inovasi, dan menjalin kerjasama. Strategi WT: menyelesaikan permasalahan yang ada, meningkatkan infrastruktur dan partisipasi masyarakat.