Penulis Utama : Ridho Adam Sarwadi
NIM / NIP : I0619035
×

Kabupaten Karanganyar memiliki banyak desa wisata terutama di daerah Lereng Gunung Lawu. Letaknya yang berada pada lereng, menmbuat desa-desa wisata ini memiliki tingkat rawan longsor sedang hingga tinggi, sehingga perlu diupayakan mitigasi bencana longsor. Mitigasi bencana longsor adalah upaya meminimalisir risiko terjadinga longsor secara struktural atau fisik dan non stuktural atau non fisik. Penelitian ini akan mencoba melihat upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan di desa wisata dalam mitigasi bencana longsor, apakah sudah sesuai dengan peraturan atau teori yang ada. Mitigasi bencana longsor harus dilakukan oleh semua elemen mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Masyarakat memiliki kewajiban untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana longsor seperti yang tertuang dalam Perda Kab. Karanganyar No. 23 Tahun 2015. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan mencoba mengidentifikasi paa saja bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan dalam upaya mitigasi bencana longsor. Selanjutnya, akan dianalisis seberapa jauh masyarakat terlibat dalam upaya mitigasi bencana longsor. Teknik analisis yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi literatur, dan survei instansional. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa bentuk mitigasi bencana longsor yang dilakukan di kedua desa yaitu Desa Nglebak dan Kelurahan Tawangmangu memiliki perbedaan. Kelurahan Tawangamangu yang mengalami frekuensi longsor yang lebih sering dan berskala besar melakukan upaya yang lebih disbanding Desa Nglebak. Perbedaan upaya ini terjadi karena urgensi dan kebutuhan akan upaya mitigasi yang berbeda sesuai dengan frekuensi dan skala longsor. Untuk bentuk partisipasi masyarakat, kedua desa memiliki persamaan yaitu terdapat empat bentuk partisipasi: pemikiran, tenaga, uang, dan barang. Partisipasi tenaga merupakan partisipasi yang paling banyak dilakukan di kedua desa (80% dan 87%). Sedangkan partisipasi yang paling jarang dilakukan adalah partisipasi barang, masing-masing (5% dan 3%). Untuk menghitung tingkat partisipasi masyarakat, dilakukan analisis dengan metode skoring. Hasil analisis menunjukan bahwa kedua desa berada pada tangga dan tingkat partisipasi yang sama, yaitu Partnership dengan tingkat partisipasi tinggi. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat bersama pemerintah desa bersama-sama merancang dan melaksanakan upaya mitigasi bencana longsor.

×
Penulis Utama : Ridho Adam Sarwadi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0619035
Tahun : 2023
Judul : Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Mitigasi Bencana Longsor di Desa Lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Teknik - 2023
Program Studi : S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Mitigasi Bencana Longsor; Tingkat Partisipasi Masyarakat
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Istijabatul Aliyah, S.T., M.T.
2. Tendra Istanabi, S.T., M.URP.
Penguji : 1. Dr. Nur Miladan, S.T., M.T.
2. Ir. Galing Yudana, S.T., M.T.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.