×
Tanaman mint (Mentha piperita L.) merupakan tanaman herbal aromatik yang memiliki kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam minyak daun mint atau minyak atsiri. Tanaman mint sering digunakan sebagai teh herbal atau zat aditif dalam campuran makanan sebagai penguat aroma, rasa, dan minyak essensial dari spesies mentha digunakan sebagai antimikroba serta antioksidan. Kegunaan minyak tanaman mint yang sangat banyak menyebabkan peningkatan permintaan tanaman mint di Indonesia. Produksi tanaman mint di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhannya sehingga melakukan impor yang terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Upaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman mint salah satunya dengan pemberian Pupuk Organik Cair (POC) dan konsentrasi yang tepat, terutama bagian yang banyak menghasilkan minyak atsiri misalnya bagian daun. Keunggulan POC yaitu dapat diproduksi dengan mudah, mempercepat pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan tanaman, serta bersifat fast release dengan kandungan hara yang lengkap sehingga akan lebih mudah diserap oleh tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jenis pupuk dan konsentrasi yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman mint.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022 hingga Januari 2023. Lokasi penelitaian bertempat di screen house yang terletak di Dusun Ngranten, Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dengan ketinggian 900 m dpl. Jenis pupuk yang digunakan yaitu POC sabut kelapa, POC batang pisang, dan POC urin kelinci dengan konsentrasi K1 (0 ml/l), K2 (50 ml/l), K3 (75 ml/l), dan K4 (100 ml/l). Penleitian dilakukan menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 2 faktor yang disusun secara factorial sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah tunas, luas daun, panjang akar, bobot segar tajuk, bobot segar akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan klorofil. Analisis data menggunakan uji ragam (anova) 5 %, DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) 5 % dan uji polinomial orthogonal.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan POC sabut kelapa, POC batang pisang, dan POC urin kelinci dengan konsentrasi 0 ml/l, 50 ml/l, 75 ml/l, dan 100 ml/l belum mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tunas, luas daun, panjang akar, bobot segar tajuk, bobot segar akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan kadar klorofil tanaman mint. Hasil penelitian juga menunjukan tidak saling mempengaruhi antara pemberian berbagai jenis pupuk organik cair dan konsentrasi.