Cokelat probiotik merupakan produk inovasi dan diversifikasi dari cokelat batang yang termasuk ke dalam tren cokelat 2023. Produk ini memiliki potensi sifat fungsionalitas dengan viabilitas minimal 107 CFU/gram. Keunggulan inovasi produk adalah viabilitas probiotik lebih dapat dipertahankan daripada produk probiotik konvensional, serta didasari oleh produk cokelat yang telah dikenal oleh konsumen secara luas. Pengembangan cokelat probiotik telah banyak dilakukan, namun hingga kini belum terdapat review artikel terstruktur terkait cokelat probiotik. Oleh karena itu, perlu dilakukan review artikel terstruktur untuk mengetahui pengaruh probiotik terhadap atribut mutu dan ingredien tambahan cokelat terhadap viabilitas probiotik. Sumber pustaka yang digunakan adalah artikel ilmiah yang diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang diperoleh dari database Scopus dan Pubmed. Metode yang digunakan adalah PRISMA Statement 2020 melalui strategi pencarian PICOS (population, intervention, comparison, outcome, study design). Tahapan metode tersebut adalah mencari artikel (database; 732), memeriksa artikel terduplikasi (Rayyan; 169), skrining berdasarkan judul, abstrak, kata kunci (563; tidak relevan 535), serta berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi (28; artikel tereksklusi 2), yang menghasilkan 25 artikel terpilih. Artikel ini terdiri dari pengaruh probiotik terhadap atribut mutu cokelat (10) dan pengaruh ingredien tambahan cokelat terhadap viabilitas probiotik (15). Kesimpulan yang didapatkan adalah probiotik memengaruhi atribut mutu cokelat (tekstur kekerasan, warna, sifat alir bahan, aktivitas air, dan tingkat kesukaan), karena karakteristik probiotik yang berbeda dan berkaitan dengan suhu/tahapan inokulasi probiotik dan durasi penyimpanan. Selain itu, sebagian besar penambahan ingredien cokelat menurunkan viabilitas probiotik, karena perubahan kondisi lingkungan probiotik yang mengganggu kestabilan dan ketahanan sel.