Kereta api eksekutif adalah transportasi massal yang digunakan masyarakat Indonesia karena kereta api eksekutif  memiliki fasilitas yang cukup baik. Desain dari kursi penumpang kereta api eksekutif yang ada pada saat ini masih  belum nyaman. Hal ini dapat dilihat  pada hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang memiliki rata-rata sebesar 57 yang berarti kursi penumpang saat ini memiliki risiko keluhan yang sedang dan skor REBA yang didapatkan  pada kursi penumpang  yaitu sebesar 6 yang berarti kursi  penumpang masih memiliki risiko cedera  otot  medium sehingga perlu  dilakukan perbaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah  memberikan desain baru pada kursi penumpang kereta api eksekutif yang ergonomis dan sesuai dengan antropometri orang Indonesia. Metode yang digunakan dalam perancangan ulang kursi penumpang adalah EFD. Pada penelitian ini didapatkan ukuran baru yaitu: tinggi kursi 31 cm, kedalaman kursi 40 cm, lebar kursi 51,2 cm, tinggi sandaran kursi 54,8 cm, sudut sandaran punggung 110°-130°, tinggi sandaran tangan 24,6 cm, ruang kaki 55,7 cm, pitch kursi 110,7 cm, bahan material polyurethane, warna coklat tua dan baidge, ketinggian armrest dapat diatur, dan ketinggian kursi yang dapat diatur. Selain itu, pada kursi rancangan ulang didapatkan skor REBA sebesar 3 yang berarti memiliki tingkat risiko cedera yang rendah bagi penggunanya.