Resveratrol merupakan senyawa polifenol yang memiliki efek antioksidan yang poten. Rendahnya bioavailabilitas oral resveratrol disebabkan karena kelarutan yang rendah sehingga menurunkan potensi aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi nanocrystal resveratrol terinkorporasi dalam manitol mesoporous terhadap bioavailabilitas resveratrol. 
Formula optimum nanocrystal resveratrol dibuat dengan teknik solvent evaporation menggunakan Kolliphor EL dan PEG 400 sebagai surfaktan dan polimer. Formula optimum dikarakterisasi ukuran partikel, potensial zeta, morfologi, loading obat, dan kelarutan jenuh. Studi farmakokinetika formula optimum dilakukan pada tiga kelompok tikus jantan galur Wistar yaitu nanocrystal, suspensi, dan campuran fisik. Kadar resveratrol dalam plasma dikuantifikasi menggunakan instrumen kromatografi cair kinerja tinggi dengan fase gerak campuran asam format, asetonitril, dan metanol secara gradien pada panjang gelombang 306 nm. Parameter farmakokinetik dihitung menggunakan PK Solver meliputi nilai waktu paruh, waktu mencapai kadar puncak, kadar puncak, dan area under curve.
Formula optimum yang diperoleh memiliki ukuran partikel 133,50±1,53 nm dengan nilai indeks polidispersitas 0,404±0,010 serta potensial zeta -25,53±1,76 mV. Hasil morfologi nanocrystal mengonfirmasi bahwa nanocrystal resveratrol memiliki ukuran skala nano dengan bentuk bulat sferis tanpa adanya agregasi. Nanocrystal mampu meningkatkan kelarutan jenuh resveratrol hingga 16,8 kali lipat. Bioavailabilitas nanocrystal resveratrol meningkat 1,7 kali lipat dibandingkan suspensi resveratrol, disertai dengan peningkatan kadar puncak sebesar 1,6 kali dan penurunan waktu mencapai kadar puncak sebesar 1,5 kali lipat.