×
Budidaya tanaman mentimun (Cucumis sativus) mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya. Salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki hasil produksi tanaman mentimun (C. sativus) paling rendah yaitu kabupaten karanganyar dengan hasil produk sebesar 843 ton/tahun, dengan demikian kegiatan tugas akhir dilaksanakan di Desa Jenawi kabupaten karanganyar dengan tujuan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, ketrampilan serta dapat memahami dan mempraktikkan kegiatan budidaya dan wirausaha budidaya tanaman mentimun. Metode pelaksanan yang digunakan berupa praktik lapang, metode obeservasi, studi pustaka, dan analisis data. Kegiatan budidaya mencakup pengolahan lahan yang terdiri dari sanitasi, pembuatan bedengan, pemupukan dasar, dan pemasangan lanjaran, kemudian setelah itu persiapan media tanam, persemaian benih yang diawali dengan kegiatan perendaman dan pemeraman serta ketika tanaman sudah memasuki usia 10 - 14 hari setelah semai maka dapat dilakukan pindah tanam ke lahan untuk dilakukan proses perawatan tanaman berupa penyiraman atau pengairan, penyulaman, penyiangan, penalian, pemupukan susulan, dan pengendalian hama mauapun penyakit tanaman, kegiatan terakhir dalam proses budidaya yaitu panen dan pascapanen dengan melakukan sortasi, grading, pengemasan, penimbangan, dan pengangkutan. Setelah proses budidaya tanaman selesai dilakukan maka selanjutnya dilakukan proses pemasaran yang meliputi kegiatan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunties, dan threats) terhadap produk mentimun. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis STP (segmention, targeting, dan positioning), segmention yang dilakukan berdasarkan produk, geografis, demografis, dan psikografis, sedangkan targeting menggunakan indikator concentrated targeting serta terakhir positioning yang dilakukan berdasarkan manfaat dan pengguna. Berikutnya dalam pemasaran terdapat strategi bauran pemasaran atau marketing mix yang dapat ditinjau dari 4P (product, price, place, dan promotion). Kegiatan terkahir yang dilakukan yaitu melakukan analisis usaha tani dengan komponen biaya, penerimaan, keuntungan, BEP (Brek Event Point) serta agar mengetahui usaha tani yang dilakukan layak dan menguntungkan, hasil analisis usaha tani mentimun dinyatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan karena nilai dari R/C ratio > 1 yaitu sebesar 1,24 dan B/C ratio > 0 yaitu sebesar 0,24.