Berliana Nur Laili. K4219012. Analisis Bahasa Rinengga dalam Panyandra Adat Pernikahan Blitar Jawa Timur serta Relevansinya sebagai Bahan Ajar bahasa Jawa SMA.Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023. Penelitian ini bertujuan menjelaskan mengenai (1) bahasa rinengga aspek suara dan diksi dalam panyandra adat perniakahan Blitar Jawa Timur, (2) bahasa rinengga aspek kalimat dalam panyandra adat pernikahan Blitar Jawa Timur, dan (3) relevansi dari hasil analisis bahasa rinengga aspek suara, diksi, dan kalimat dalam panyandra adat pernikahan Blitar Jawa Timur sebagai bahan ajar bahasa Jawa SMA. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tinjauan stilistika. Data pada penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang mengandung bahasa rinengga yang terdapat didalam panyandra adat mantu Blitar Jawa Timur. Sumber data pada penelitian ini berupa dokumen dan informan. Tatacara yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian melalui teknik purposive sampling yang didasarkan pada kebutuhan data dalam penelitian. Tatacara yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan observasi serta wawancara yang dilakukan dengan guru bahasa Jawa, siswa SMA, pranata adicara, dan ahli bahasa. Cara yang digunakan untuk validasi data dengan triangulasi dokumen dan triangulasi sumber. Tatacara menganalisis data dilakukan dengan model analisis Spradely yang terbagi menjadi empat tahapan, yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil dari penelitian ini berupa transkrip panyandra adat pernikahan Blitar serta hasil analisis bahasa rinengga pada aspek suara, diksi, dan kalimat dengan menggunakan tinjauan stilistika. Aspek suara yang dianalisis terbagi menjadi tiga yaitu purwakanthi guru swara, purwakanthi guru sastra, dan purwakanthi guru basa atau lumaksita. Aspek diksi yang dianalisis yaitu tembung rangkep dwipurwa, tembung garba, imbuhan arkhais, kata Kawi, dan tembung saroja. Aspek kalimat yang dianalisis berupa majas perbandingan yang terbagi menjadi empat, yaitu majas simile, metafora, personifikasi, dan alegori serta majas pertautan yaitu majas metonimi dan sinekdoki. Majas pertautan tidak ditemukan penggunaannya dalam panyandra adat pernikahan Blitar Jawa Timur. Analisis aspek kalimat ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai makna leksikal dan gramatikal dari kalimat tersebut. Hasil dari penelitian ini memiliki relevansi sebagai bahan ajar bahasa Jawa kurikulum 2013 pada tataran SMA kelas XI semester ganjil tepatnya pada KD 3.3 mengidentifikasi, memahami, menganalisis, teks pewara atau pidato sesuai kaidah.