Penelitian  ini  bertujuan  untuk   mengetahui  pola   pemanfaatan  ketentuan rahasia  bank  dan hawala remittance system  yang dilakukan oleh organisasi kejahatan dalam   melakukan  praktek   money   laundering di  bidang   investasi  dan  pembiayaan terorisme, menjelaskan dampak  yang ditimbulkan dari kegiatan  tersebut,  upaya  yang dilakukan serta hambatan  apa saja yang dihadapi oleh aparat penegak hukum.
Jenis   penelitian  yang   digunakan  penulis    dalam   karya   tulis   ini   adalah penelitian hukum  doktrinal/normatif. Penelitian ini bersifat deskriptik-analitik, yaitu memaparkan secara  lengkap gambaran tentang  tindak  pidana  money  laundering dan pembiayaan terorisme berserta  penerapannya, hubungannya di lapangan dengan ketentuan kerahasiaan bank  dan  hawala remittance system,  hambatan-hambatan  dan upaya  penanggulangannya. Jenis  data  yang  digunakan adalah  data  sekunder. Teknik pengumpulan   data    yang    digunakan   yaitu    melalui    studi    kepustakaan,   untuk selanjutnya  dilakukan  analisis  terhadap  hal  tersebut  dengan   menggunakan  teknik analisis  data nonstatistik dengan  pendekatan kualitatif.
Berdasarkan analisis  yang telah dilakukan oleh penulis, dapat diperoleh kesimpulan  bahwa   ketentuan  rahasia   bank  yang  terdapat   dalam   sistem  perbankan serta  karakteristik dari  sistem  pengiriman uang  informal hawala remittance system, semula  digunakan oleh pihak  perbankan dan penyedia jasa  pengiriman uang  tersebut untuk  melindungi  segala   informasi  mengenai  nasabahnya dan  memudahkan  setiap transaksi  yang  dilakukan  oleh  nasabah   mereka,   namun  pada  saat  ini justru   sering dimanfaatkan oleh  organisasi-organisasi kejahatan dalam  melakukan kegiatan  money laundering dan kegiatan  pembiayaan terorisme. Dalam upaya  pencegahan dan pemberantasan praktek pencucian uang  dan pembiayaan terorisme, adanya  ketentuan mengenai  rahasia bank khususnya  yang bersifat mutlak dan karakteristik  dari sistem pengiriman  uang  hawala  ini  justru   seringkali  menjadi  faktor-faktor  penghambat dalam upaya-upaya pencegahan  dan pemberantasan  yang akan dilakukan. Dunia internasional   secara tegas   telah   menyatakan    perang   terhadap   praktek   money laundering dan kegiatan pembiayaan terorisme, dengan mengeluarkan konvensi internasional  dan  pembentukan  lembaga-lembaga  internasional  yang  khusus menangani  masalah  tersebut diatas.  Rahasia  bank dapat diterobos  dengan  beberapa alasan  seperti adanya  alasan  demi  kepentingan  umum  dan kepentingan  pengadilan, sehingga  dapat  memudahkan   upaya-upaya   yang  dilakukan   oleh  aparat  penegak hukum   dalam   pemberatasan   tindak   pidana   money   laundering  dan  pembiayaan terorisme  tersebut.  Dalam   sistem  pengiriman   uang   yang  menggunakan   hawala remittance   system,   upaya-upaya   yang  dapat  dilakukan   ialah  dengan  melakukan proses   registrasi   terhadap   kegiatan   usaha   dan   dealer   hawala   tersebut   untuk memudahkan  pelacakan  atau pengamatan  yang dilakukan  oleh para penegak hukum, sehingga   dealer   hawala   yang  tidak  memiliki   lisensi  atau  belum   mendaftarkan kegiatan  usahanya  tersebut  dinyatakan  menjalankan  usaha  bisnis  keuangan  secara ilegal.

Kata kunci :  rahasia bank, hawala remittance system, organisasi kejahatan, money laundering, pembiayaan  terorisme