ABSTRAKNuurul Maulidiyah. K4519057. Pembimbing I: Dr. Sri Yamtinah, M.Pd. Pembimbing II: Icha Kurnia Wati, M.Pd. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA PADA KURIKULUM MERDEKA DI SMP NEGERI BANYUDONO.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA dalam menerapkan kurikulum merdeka di SMP Negeri Banyudono, (2) mendeskripsikan hambatan yang dihadapi dalam menerapkan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPA di SMP Negeri Banyudono. Penelitian ini merupakan penelitian campuran dengan model concurrent embedded strategy. Sumber data penelitian ini meliputi guru IPA kelas VII SMP N 1 Banyudono dan SMP N 2 Banyudono, peserta didik kelas VII (147 siswa SMP N 1 Banyudono dan 153 siswa SMP N 2 Banyudono), dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel data kualitatif dilakukan dengan purposive samplingdan proportionate random sampling sebagai teknik pengambilan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data kuantitatif yaitu angket. Teknik uji validitas intrumen menggunakan uji Gregory. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman. Teknik analisis data kuantitatif menggunakan statistik deskriptif, kemudian dibandingkan untuk membuat kesimpulan data yang diperoleh. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, guru IPA kelas VII di SMP Negeri Banyudono telah menerapkan pembelajaran IPA berbasis kurikulum merdeka. Pada tahap asesmen diagnostik guru telah melaksanakan asemen diagnostik, tetapi hasil yang diperoleh belum sepenuhnya digunakan untuk mengelompokkan peserta didik berdasarakan kompetensi dan karakternya, sehingga program tindak lanjut yang diberikan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan setiap individu peserta didik. Pada tahap perencanaan, guru membuat modul ajar secara mandiri atau menggunakan modul ajar yang sudah ada, kemudian dimodifikai sesuai dengan kondisi sekolah. Berdasarkan hasil telaah modul ajar terdapat beberapa komponen minimum yang harus tercantum dalam modul ajar belum semuanya terpenuhi. Pada tahap pembelajaran, guru telah melaksanakan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup secara runtut serta melakukan asesmen formatif dan sumatif, tetapi masih ada komponen pada tahapan tersebut yang belum tersampaikan. Pada pembelajaran berdiferensiasi guru sudah memakai berbagai macam media dan metode pembelajaran serta mampu menerapkan teknologi dalam pelaksanaannya, tetapi dalam penerapannya dikelas peserta didik tidak dibentuk kelompok berdasarkan gaya belajar dan minatnya. Kedua, hambatan yang terjadi dalam menerapkan kurikulum merdeka, yaitu pada aspek asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.