Ahmad Bahtiar, T841708002, 2022. Nilai-nilai Islami dalam 5 Novel Indonesia Modern Sebelum Kemerdekaan: Kajian Sosiologi Sastra. Disertasi. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. (Promotor) dan Dr. Budhi Setiawan, M. Pd. (Ko-promotor).
Nilai-nilai Islami hadir dalam beberapa karya sastra Indonesia khususnya novel-novel sebelum kemerdekaan. Untuk memaknai karya-karya tersebut serta kaitannya dengan latar sosial masyarakat, sikap pengarangnya serta relevansi dalam pembelajaran sastra, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan dan menjelaskan nilai-nilai Islami yang ditampilkan dalam novel Indonesia modern sebelum kemerdekaan, (2) mendeskripsikan dan menjelaskan latar sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Indonesia modern sebelum kemerdekaan, (3) mendeskripsikan dan menjelaskan sikap pengarang terhadap Islam yang terdapat dalam novel Indonesia modern sebelum kemerdekaan, dan (4) mendeskripsikan dan menjelaskan relavansi penelitian ini dalam pembelajaran sastra Indonesia di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori Sosiologi Sastra. Objek penelitian adalah lima novel Indonesia modern yang terbit sejak kelahiran sastra Indonesia modern (1895) sampai sebelum kemerdekaan (1945). Novel-novel tersebut adalah Nyai Dasima (G. Francis, 1896), Hikayat Siti Mariah (Haji Mukti, 1910—1912), Percobaan Setia (Suman Hasibuan, 1931), Di Bawah Lindungan Kabah (Hamka, 1938), dan Tenggelamnya kapal Van Der Wijk (Hamka, 1939). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi dokumen (baca-catat-analisis) dan wawancara dengan beberapa pakar sastra, Islam, dan praktisi pendidikan. Keabsahan (validitas) data diuji melalui triangulasi data, metode, dan teori. Analisis data menggunakan model interaktif dengan langkah-langkah berupa reduksi data, sajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian yaitu, (1) Semua novel dalam penelitian ini memuat nilai-nilai Islami yakni syariah, ibadah, dan ahklak dalam bentuk yang berbeda, (2) Masyarakat dalam latar novel memiliki keunikan sendiri. Masyarakat Minangkabau dalam novel-novel karya Hamka meskipun taat beragama tetapi menganut matrialineal, berbeda dengan Islam yang patrilineal, yang dianut masyarakat dalam novel lainnya, (3) Profesi, ideologi, dan keberagamaan pengarang menentukan sikapnya terhadap Islam. Hal ini ditunjukkan G. Francis dalam karyanya yang anti-Islam sedangkan Haji Mukti meskipun tidak anti-Islam tetapi memberi gambaran buruk tokoh agama Islam. Pengarang lainya, Suman Hs. dan Hamka menggambarkan cerita dengan tokoh para Muslim yang taat. Selain itu, Hamka melalui tokohnya mengkritik adat kaumnya dan membangun nasionalisme; (4) Hasil penelitian ini dapat direlevansikan dalam pembelajaran sastra di PTKI khususnya pada mata kuliah kajian prosa.