Salah satu fenomena yang sering terjadi pada mahasiswa pengguna instagram yakni munculnya ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh atau body dissatisfaction. Individu yang mengalami body dissatisfaction akan menampilkan perubahan perilaku yang berkaitan dengan citra tubuhnya. Perubahan tersebut memunculkan kesadaran bagi mahasiswa untuk mengikuti berbagai macam usaha. Usaha yang dilakukan mahasiswa tersebut diistilahkan sebagai coping stress. Untuk itu, untuk memahami fenomena tersebut akan diteliti hubungan antara coping stress dengan body dissatisfaction yang dialami mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara coping stress dengan body dissatisfaction pengguna Instagram pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret.

Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan responden sebanyak 395 mahasiswa. Kriteria responden yaitu mahasiswa berusia 18-24 tahun, mengalami body dissatisfaction, dan pengguna aktif instagram. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Terdapat dua skala yang digunakan yaitu skala body dissatisfaction dan skala the ways of coping.  Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan negatif antara coping stress dengan body dissatisfaction dengan nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh sebesar -0.334 dan p= 0.000 (p<0>coping stress maka semakin rendah body dissatisfaction yang dialami mahasiswa. Begitu sebaliknya, semakin rendah coping stress maka semakin tinggi body dissatisfaction yang dialami.