Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis pertimbangan hukum hakim dalam memutus gugatan mengenai perubahan nasab seorang anak angkat menjadi anak kandung di akta kelahiran ditinjau dari perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia serta mengkaji dan menganalisis akibat hukum dari pengangkatan anak yang akta kelahirannya mencantumkan nama orang tua angkat sebagai orang tua kandung terhadap para pihak dalam perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum yuridis normative yang memberikan penjelasan sistematis aturan yang mengatur suatu kategori hukum tertentu, menganalisis hubungan antara peraturan, menjelaskan daerah kesulitan dan mungkin memprediksi pembangunan masa depan. Di masyarakat kita, banyak terjadi orang tua angkat yang entah tidak mengetahui bagaimana prosedur pengangkatan anak dan pengurusan akta kelahiran bagi anak angkat, atau pun yang dengan sengaja memang ingin menjadikan status anak angkat tersebut sebagai anak kandungnya. Hal tersebut tentu menimbulkan permasalahan di kemudian hari, karena tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia dan ketentuan dalam Hukum Islam. Akibat hukum pencantuman nama orang tua angkat di akta kelahiran sebagai orang tua kandung ialah soal-soal yang termasuk kekuasaan orang tua (ouderlijke macht), hak waris, hak alimentasi/pemeliharaan, dan juga soal nama. Selain itu, orang tua angkat yang memalsukan akta kelahiran juga dapat dikenakan sanksi pidana. Terhadap akta kelahiran yang memuat elemen data yang tidak sesuai dengan kebenarannya, dapat dilakukan pembatalan akta kelahiran berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.