×
Rust dyeing merupakan teknik pencelupan dengan bahan tekstil seperti kain dengan menggunakan logam berkorosi, seperti besi, kuningan dan tembaga. Warna yang dihasilkan oleh rust dyeing yaitu orange serta kuning kecoklatan hingga hitam dan bentuk yang tidak dapat ditebak, karena hasil dari tiap-tiap pengkaratan akan berbeda-beda dan hal itu menjadi suatu hal yang unik. Perancangan ini didasari karena kebanyakan motif yang dihasilkan oleh rust dyeing pada saat ini yaitu memiliki bentuk visual yang abstrak dan mengikuti pola yang ada pada besi karat itu sendiri, oleh sebab itu eksplorasi perkembangan teknik rust dyeing menjadi sebuah motif, perlu dicoba untuk menghasilkan motif lain selain motif-motif yang sudah ada, dan menjadi sebuah nilai kebaharuan agar produk rust dyeing menjadi lebih menarik dan bervariasi. Metode perancangan karya ini yaitu menggunakan teori penciptaan SP Gustami yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap eksplorasi dengan mengumpulkan data dan sumber referensi seperti uji coba, observasi serta wawancara. Tahap perancangan meliputi pembuatan beberapa desain dan alternatif desain, serta tahap perwujudan yaitu mewujudkan karya seni sesuai dengan rancangan yang sudah dipilih dan disempurnakan, lalu yang terakhir yaitu diadakannya evaluasi untuk mengetahui secara menyeluruh kesesuaian gagasan dengan hasil perwujudan. (Gustami,2007: 329-333). Hasil dari perancangan ini yaitu menghasilkan tujuh desain alternatif dengan kain pagi sore sebagai acuan model bentuknya yang memiliki dua sisi tampilan berbeda dalam satu kainnya dengan peletakan motif yang berbeda. Teknik yang digunakan dalam perancangan ini yaitu dengan menggunakan teknik lilin malam panas sebagai perintang agar menghasilkan bentuk motif yang sesuai. Dua desain terpilih diproduksi dan dijadikan sebagai kain panjang yang nantinya dapat difungsikan untuk pakaian sehari–hari maupun formal sebagai penunjang penampilan gaya berpakaian.