Kegiatan diplomasi yang dilakukan oleh suatu negara berkembang secara fleksibel sejalan dengan perkembangan era yang dilengkapi dengan teknologi yang mutakhir. Setiap elemen dalam negara berpotensi untuk memberikan kontribusinya dalam melakukan diplomasi yang dapat mempertahankan kedudukan negara dalam tatanan dunia internasional. Saat ini diplomasi dengan cara yang lunak dengan mengoptimalkan kekayaan yang dimiliki oleh negara lebih banyak digemari baik oleh negara berkembang maupun negara maju, sehingga setiap negara berlomba – lomba untuk meningkatkan citra dirinya agar mendapatkan perhatian publik internasional yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara. Individu sebagai unit terkecil dalam negara memiliki kesempatan untuk menjadi diplomat secara non – formal dengan memperkenalkan potensi negara Indonesia di mancangera. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian Indonesia, tak hanya itu pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuka peluang untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat Go Global dan menemukan target pasar di luar negeri. Salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah yakni Soloputri yang bergerak dalam bidang artisanal tekstil dengan memproduksi kain wastra yang dikombinasikan dengan motif batik dan elemen – elemen ciri khas nusantara. Melalui branding merek dan juga produk yang dimiliki oleh Soloputri telah membawa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini pada pasar internasional melalui festival dan pameran yang berada di luar negeri salah satunya Festival Pasar Senggol Turki 2022. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan yang dimiliki oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Soloputri sebagai private sektor dalam melakukan kegiatan diplomasi yang memperkenalkan kekayaan Indonesia berupa kebudayaan pada masyarakat negara lain serta upaya – upaya yang dilakukan didalamnya. Penulis meneliti permasalahan yang diangkat melalui berbagai sumber seperti wawancara dengan narasumber, data dari badan/institusi terkait, website resmi Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri serta berbagai artikel jurnal, buku, dan artikel pemerintah yang berasal dari internet. Kemudian dalam menganalisis permasalahan penulis menggunakan teori Multi – Track Diplomacy dalam menganalisis peran aktor – aktor yang terlibat dan pendekatan Nano Power Diplomacy untuk meneliti upaya yang dilakukan oleh Soloputri secara individu sebagai warga negara. Metode kualitatif deskriptif digunakan oleh penulis untuk menganalisis kasus yang diangkat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan upaya Soloputri dalam melakukan Nano Power Diplomacy melalui Festival Pasar Senggol Turki 2022. Melalui skripsi ini dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Soloputri dalam menampilkan produknya di Festival Pasar Senggol Turki 2022 berhasil dalam memberikan pengenalan dan edukasi terkait dengan kain wastra motif batik asal Indonesia kepada pengunjung yang hadir serta pelaku bisnis asal Turki yang bekerja sama dengan Soloputri.