Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini menciptakan peralatan listrik untuk kebutuhan sehari-hari yang sederhana dan portabel maka dari itu dibutuhkan pembangkit tenaga listrik yang berskala mikro. Pembangkit tenaga listrik berskala mikro berbasis combustion dapat menjadi alternatif dalam menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan panas pembakaran yang kemudian dikonversi oleh Thermoelectric Generator (TEG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendingin berbasis nanofluida terhadap daya, suhu dan viskositas yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga mikro dengan combustor tipe vortex. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret. Variabel penelitian menggunakan nanofluida pendingin Al2O3 dan CuO dengan konsentrasi 1%, 2%, dan 3?ri 2,4 liter air. Hasil dari penelitian ini adalah nanofluida CuO 3% memiliki output daya yang lebih baik dari nanofluida lainnya yaitu dengan daya 9,84 Watt, perbedaan suhu 169,9 oC, dan viskositas 0,001744 kg/ms. Hal ini menunjukkan fluida pendingin dan konsentrasi yang digunakan memberi efek yang signifikan. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa sistem pendingin menggunakan nanofluida CuO memiliki output daya lebih baik daripada nanofluida Al2O3 pada sistem pembangkit tenaga listrik skala mikro.