Perkembangan pariwisata saat ini yang begitu pesat membentuk sebuah fenomena yang terjadi dan melibatkan masyarakat dari kalangan masyarakat biasa hingga pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan, faktor pendukung dan penghambat serta dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat sekitar Agrowisata Kembang Desa. Teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) dari Nicole Hausler dan teori struktural fungsional dari Talcott Parsons. Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif desktiptif, metode ini dapat mendeskripsikan perilaku individu, peristiwa langsung di lapangan dan suatu kegiatan secara terperinci dan mendalam. Penentuan informan peneliti menggunakan purposive sampling dengan jenis maximum variation sampling untuk memperoleh informasi dari berbagai pihak. Informan untuk penelitian ini adalah Kepala Desa Dawung, Ketua BUMDes Dawung, Pengelola Agrowisata Kembang Desa, Ketua RT, pemilikk usaha warung makan, pedagang yang berjualan di sekitar area Agrowisata Kembang Desa dan wisatawan Agrowisata Kembang Desa. Untuk menguji validitas data yang diperoleh peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengelolaan yang diambil oleh pengelola, pertama pengembangan sarana dan prasarana. Kedua, inovasi berupa pengembangan potensi wisata. Ketiga, promosi melalui media sosial. Faktor pendukung dalam pengelolaan Agrowisata Kembang Desa adalah partisipasi masyarakat melalui acara-acara dan pemerintah sebagai penyedia akses serta sebagai penasehat. Sedangkan untuk faktor penghambat adalah anggaran dana yang terbatas dan munculnya kompetitor. Dampak sosial yang diberikan dengan adanya Agrowisata Kembang Desa seperti : transisi pekerjaan ke berwirausaha, status baru untuk ibu rumah tangga dan menambah wawasan masyarakat. Dampak ekonomi yang tercipta adalah lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan.