Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan kota metropolitan terbesar di Jawa Timur. Hal ini diikuti oleh kebutuhan lahan yang terus meningkat, salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah pembangunan gedung vertikal. Proyek pembangunan gedung Magna One Surabaya yang terletak di Surabaya Barat merupakan proyek pembangunan gedung yang nantinya akan berfungsi sebagai apartemen, kantor, hotel, dan retail. Dalam setiap aspek pada proses kontruksi pasti memiliki risiko yang berdampak terhadap keberlangsungan konstruksi proyek tersebut. Berkaitan dengan itu dibutuhkan manajemen risiko yang baik untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Manajemen risiko bertujuan untuk meminimalisir kerugian dan mempertimbangkan solusi dari sebuah risiko agar proses kontruksi dapat berjalan lancar. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko paling dominan terhadap aspek mutu pekerjaan balok pada proyek pembangunan gedung Magna One Kota Surabaya, dan mengidentifikasi respon risiko terhadap risiko tersebut. Metode yang digunakan untuk menganalisis risiko pada penelitian ini adalah Severity Index. Dari hasil analisis terdapat 4 risiko dominan yang memberikan pengaruh terhadap aspek mutu yakni pembesian balok tidak sesuai dengan posisi dengan nilai risk index 0,06; kuat tekan beton tidak memenuhi spesifikasi dengan nilai risk index 0,06; baja yang digunakan pada balok tidak memenuhi spesifikasi dengan nilai risk index 0,06; nilai slump test beton tidak memenuhi spesifikasi dengan nilai risk index 0,06. Dalam merespon risiko-risiko dominan yang terjadi perlu dilakukan pembuatan schedule dalam kontrak, memilih supplier yang berkualitas, melakukan uji tarik secara berkala, mengecek ulang perhitungan dan pembuatan campuran beton.